Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Memasuki tahun kedua perang dengan Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy percaya bahwa saat ini negaranya telah semakin kuat. Dirinya pun yakin akan mampu mengatasi tantangan baru tahun ini.
Dalam pidato tahun barunya hari Senin (1/1), Zelenskiy mengatakan perang telah mengajarkan warga Ukraina untuk menahan serangan Rusia dan beradaptasi terhadap kesulitan.
Selama dua tahun, warga Ukraina telah terbiasa merasakan pemadaman listrik, gangguan operasional industri, dan beragam ancaman dalam aktivitas ekonomi lainnya.
Baca Juga: Volodymyr Zelenskiy dan Paus Fransiskus Membahas Formula Perdamaian Ukraina
"Hasil utama tahun ini, pencapaian utamanya: Ukraina menjadi lebih kuat. Ukraina menjadi lebih kuat. Kami berhasil mengatasi, tanpa berlebihan, musim dingin tersulit dalam sejarah. Kami membuktikan bahwa orang Ukraina lebih tangguh dari dingin dan kegelapan. Lebih kuat dari pemadaman listrik dan ancaman pemadaman listrik. Rakyat Ukraina lebih kuat dari blokade dan veto, ketidakpercayaan atau skeptisisme apa pun," kata Zelenskiy, dikutip Reuters.
Secara khusus, Zelenskiy menunjuk pada keberhasilan Ukraina dalam membendung dan menyerang angkatan laut Rusia di Laut Hitam. Di wilayah itu Ukraina mengerahkan kapal pendarat besar dan korvet patroli bersenjata rudal.
Zelenskiy juga menilai saat ini Ukraina menjadi semakin kuat dan lebih mampu mengumpulkan kelompok negara-negara Barat untuk meningkatkan pertahanan udara. Para sekutunya itu juga diklaim telah berjanji untuk memasok pesawat tempur F-16.
Baca Juga: Rusia: Salahkan Negara Barat Atas Segala Kekacauan Dunia
Tahun ini militer Ukraina akan menjadikan wilayah udara sebagai fokus utama. Selain datangnya armada F-16, Zelenskiy berjanji untuk meningkatkan produksi senjata dalam negeri dan memproduksi setidaknya 1 juta drone pada tahun 2024.
Terkait jumlah personel di lapangan, Zelenskiy mendesak warganya yang masih ragu-ragu untuk berani mengambil langkah besar tahun ini demi membela negara.
Pada pertengahan Desember lalu, Zelenskiy melaporkan bahwa militernya meminta izin untuk mengerahkan hingga 500.000 tentara tambahan ke medan perang dengan Rusia.
Baca Juga: Ukraina Berencana Kirim 500.000 Tentara Tambahan untuk Hadapi Rusia
Dirinya mengatakan bahwa militer Ukraina mengusulkan untuk memobilisasi 450.000-500.000 tentara tambahan yang berasal dari komponen cadangan ke dalam angkatan bersenjata.
Zelenskiy menegaskan bahwa penambahan pasukan merupakan hal yang kompleks karena berkaitan dengan kehidupan sipil hingga kemampuan finansial negara.
"Saya sudah mengatakan, bahwa saya memerlukan lebih banyak argumen untuk mendukung langkah ini. Karena pertama-tama, ini adalah persoalan masyarakat, kedua, ini adalah persoalan keadilan, ini adalah persoalan kemampuan pertahanan, dan ini adalah persoalan keuangan," kata Zelenskiy saat itu.
Zelenskiy mengatakan, 500 miliar hryvnia (US$13,5 miliar) diperlukan untuk mendukung mobilisasi pasukan tambahan. Dirinya juga meminta rincian lebih lanjut tentang bagaimana pasukan tersebut akan digunakan untuk melawan Rusia.