kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.750   24,00   0,14%
  • IDX 8.425   55,00   0,66%
  • KOMPAS100 1.168   8,59   0,74%
  • LQ45 850   6,35   0,75%
  • ISSI 295   1,57   0,53%
  • IDX30 446   2,65   0,60%
  • IDXHIDIV20 513   4,11   0,81%
  • IDX80 132   1,02   0,78%
  • IDXV30 137   0,67   0,49%
  • IDXQ30 142   1,21   0,86%

Perang Narkoba AS: Trump Buka Opsi Pembicaraan dengan Maduro


Senin, 17 November 2025 / 08:38 WIB
Perang Narkoba AS: Trump Buka Opsi Pembicaraan dengan Maduro
ILUSTRASI. Nicolas Maduro Presiden Venezuela


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Minggu (16/11/2025) bahwa pemerintahannya mungkin membuka peluang untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Venezuela Nicolás Maduro, yang tengah menghadapi tekanan meningkat dari Washington di tengah pengerahan militer AS di kawasan Karibia.

“Kami mungkin akan mengadakan beberapa diskusi dengan Maduro, dan kita lihat bagaimana hasilnya,” kata Trump kepada wartawan di West Palm Beach, Florida, sebelum kembali ke Washington.

“Mereka ingin berbicara.”

Baca Juga: Australia Tegaskan Tidak Akan Menjadi Co-Host KTT Iklim COP31 Bersama Turki

Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kemungkinan dialog tersebut, namun menegaskan bahwa tekanan terhadap pemerintahan Maduro akan tetap berlanjut.

“Kami menghentikan para pengedar narkoba dan narkotika agar tidak masuk ke negara kami,” ujarnya.

Kementerian Komunikasi Venezuela belum memberikan komentar atas pernyataan tersebut.

Sebelumnya pada Minggu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan Departemen Luar Negeri akan menetapkan organisasi kriminal yang diduga terlibat narkotika, Cartel de los Soles, sebagai “organisasi teroris asing.”

Penetapan ini membuat setiap pihak di AS yang memberikan dukungan materiel kepada kelompok tersebut dapat dikenai sanksi pidana.

Baca Juga: Syrah Resources dan Tesla Kembali Perpanjang Tenggat Kesepakatan Pasokan Grafit

Pejabat AS menuduh Cartel de los Soles bekerja sama dengan kelompok kriminal Tren de Aragua untuk mengirimkan narkotika ke AS.

Pemerintahan Trump mengeklaim bahwa Maduro memimpin Cartel de los Soles, tuduhan yang dibantah oleh Maduro.

Pentagon telah mengerahkan kapal perang, jet tempur, dan kapal selam nuklir ke Karibia sementara pejabat AS mempertimbangkan kemungkinan tindakan militer terhadap pemerintah Venezuela.

Kabar mengenai potensi pembicaraan itu muncul di tengah pengumuman Pentagon tentang serangan terbaru terhadap kapal yang diduga terlibat penyelundupan narkotika di Pasifik timur. Serangan pada Sabtu tersebut menewaskan tiga orang, kata Pentagon.

Baca Juga: Ekonomi Jepang Kontraksi untuk Pertama Kalinya dalam Enam Kuartal

“Intelijen memastikan kapal itu terlibat dalam penyelundupan narkotika, melintas di rute yang diketahui sebagai jalur perdagangan narkotika, dan membawa barang terlarang,” demikian pernyataan Komando Selatan AS di media sosial.

Mereka menambahkan bahwa kapal tersebut berada di perairan internasional ketika diserang oleh Joint Task Force Southern Spear.

Ini merupakan serangan ke-21 terhadap kapal narkotika oleh militer AS sejak awal September dalam apa yang disebut sebagai upaya yang sah untuk menghambat aliran narkotika ke AS.

Serangkaian serangan itu telah menewaskan lebih dari 80 orang, menurut data Pentagon.

Sejumlah anggota Kongres AS, kelompok hak asasi manusia, dan sekutu AS mempertanyakan legalitas operasi tersebut.

Baca Juga: Harga Bitcoin Ambruk ke Posisi Terendah dalam 6 Bulan: Apa Penyebabnya?

Pemerintahan Trump bersikeras bahwa mereka memiliki landasan hukum untuk melakukan serangan, dengan Departemen Kehakiman memberikan opini hukum yang mendukung serta menyatakan bahwa personel militer AS yang melaksanakan operasi tersebut memiliki kekebalan hukum.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Surabaya 17 November 2025, BMKG Prediksi Hujan Ringan

Menarik Dibaca: Hattrick! Gregoria Mariska Tunjung Kembali Tembus Final Kumamoto Masters




TERBARU

[X]
×