kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini senjata rahasia Singapura dalam memerangi demam berdarah


Kamis, 07 Mei 2020 / 05:01 WIB
Ini senjata rahasia Singapura dalam memerangi demam berdarah
ILUSTRASI. Ilustrasi nyamuk jantan. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Proyek Wolbachia, senjata tersembunyi Singapura dalam melawan demam berdarah, akan diperluas ke Choa Chu Kang dan Bukit Batok bulan ini. Tujuannya tak lain untuk menekan populasi nyamuk Aedes aegypti seiring melonjaknya infeksi demam berdarah tahun ini.

Melansir The Straits Times, sebagai bagian dari proyek, nyamuk jantan yang membawa bakteri Wolbachia dilepaskan untuk kawin dengan nyamuk betina, menyebabkan mereka bertelur namun tidak bisa menetas.

Badan Lingkungan Nasional (NEA) telah mempelajari program ini sejak 2012.

Baca Juga: Anda penderita DBD? Hindari makanan berikut selama proses penyembuhan

Pada Rabu (6/5/2020), NEA mengumumkan, nyamuk jantan Wolbachia-Aedes akan dilepas di 207 blok perumahan di Choa Chu Kang, Keat Hong dan Hong Kah Utara bulan ini.

Area-area ini dipilih karena populasi nyamuk Aedes aegypti yang secara konsisten tinggi, yang mentransmisikan demam berdarah.

Hal ini dilakukan setelah studi lapangan yang sukses di Yishun dan Tampines, yang mencapai 90% penindasan populasi nyamuk perkotaan Aedes aegypti di lokasi pengujian tahun lalu. Studi di Tampines dan Yishun, sekarang masuk dalam fase keempat, dan sedang berlangsung.

Analisis awal data tahun lalu oleh NEA menunjukkan penurunan 65 hingga 80% dalam kasus demam berdarah di lokasi di mana nyamuk Wolbachia-Aedes jantan telah dilepaskan.

Baca Juga: Waspada penyakit DBD, yuk kenali gejala penyakit mematikan ini

Asian News Network melaporkan, Singapura mengalami peningkatan infeksi dengue tahun ini, di mana terdapat sekitar 300 hingga 400 kasus baru dilaporkan setiap minggu. Setidaknya, ada 6.500 kasus demam berdarah sejak Januari, naik dua kali lipat dari jumlah kasus yang dilaporkan untuk periode yang sama tahun lalu.

Dalam postingan di Facebook pada hari Rabu, Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Masagos Zulkifli mengatakan jumlah kasus demam berdarah tahun ini diproyeksikan melebihi angka tahun lalu 16.000.

Baca Juga: Selain lawan corona, Singapura hadapi kenaikan kasus demam berdarah

Lonjakan kasus, menjelang puncak musim demam berdarah tradisional antara Mei dan September, telah didorong oleh beberapa faktor. Misalnya saja, peningkatan serotipe virus dengue yang kurang umum, serta suhu yang lebih hangat dan lebih banyak hujan, yang telah menyebabkan populasi nyamuk Aedes aegypti meningkat.

Baca Juga: Dua balita di Brebes meninggal karena sakit demam berdarah

Demam berdarah, yang dapat menyebabkan demam yang sangat tinggi, sakit kepala parah dan nyeri sendi dan otot, disebabkan oleh empat serotipe virus yang berbeda, atau strain. Wabah di Singapura cenderung disebabkan oleh DenV-1 dan DenV-2.

Tahun lalu, 20 warga Singapura meninggal karena demam berdarah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×