kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

Perbankan AS Tak Gunakan Dana Bail Out Untuk Gaji dan Bonus


Jumat, 14 November 2008 / 13:37 WIB
Perbankan AS Tak Gunakan Dana Bail Out Untuk Gaji dan Bonus


Sumber: A.P, msnbc | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

WASHINGTON. Kemarin, beberapa bank terbesar Amerika Serikat (AS) yang ikut kecipratan dana bail out senilai US$ 700 miliar dari pemerintah berupaya meyakinkan para penentu kebijakan AS. Mereka mengatakan, telah menggunakan dana pinjaman tersebut untuk penyaluran kredit dan membantu para pemilik rumah bermasalah untuk menghindari gagal bayar.

Barry L Zubrow, chief risk officer JPMorgan Chase & Co, kepada Senate Banking Comiittee mengatakan, sebagian dana pinjaman senilai US$ 25 miliar yang diterima dari Departemen Keuangan, telah digunakan untuk pengucuran kredit dan membantu warga yang mengalami kesulitan dalam membayarkan kredit perumahannya. Setidaknya, ada sekitar 400.000 keluarga yang telah dibantu.

Selain itu, Zubrow dan beberapa pimpinan eksekutif lainnya dari Goldman Sachs Group Inc, Bank of America Corp dan Wells Fargo & Co, juga menegaskan, bahwa tidak sedikitpun dana pinjaman dengan total US$ 75 miliar yang mereka terima digunakan untuk membayar gaji atau bonus.

“Tadi komite menanyakan apakah dana bail out akan digunakan untuk kompensasi para eksekutif. Namun jawabannya adalah tidak. Wells Fargo tidak membutuhkan investasi dari pemerintah untuk membayar bonus atau kompensasi,” jelas Jon Campbell, regional banking president untuk Wells Fargo & Co.

Beberapa eksekutif bilang, bonus yang akan dibagikan tahun ini akan lebih rendah karena perlambatan ekonomi. “Kompensasi kepada karyawan secara dramatis akan terkena dampak dari performa ekonomi, lingkungan keuangan dan performa kita untuk setahun penuh ini. Dan adanya bantuan TARP (Troubled Asset Relief Program) ini tidak serta merta mendongkrak kinerja,” kata Gregory Palm, general counsel Goldman Sachs.

Sementara itu, Anne Finucane, marketing and corporate affairs executive Bank of America mengatakan, jajaran direksi Bank of America telah memutuskan bahwa bonus untuk tahun ini akan dipotong lebih dari 50%.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×