kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe beri sinyal perpanjang masa darurat virus corona


Kamis, 30 April 2020 / 21:27 WIB
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe beri sinyal perpanjang masa darurat virus corona
ILUSTRASI. Passersby are silhouetted in front of a giant screen reporting Japan's Prime Minister Shinzo Abe and Japan's response to the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Tokyo, Japan April 7, 2020. REUTERS/Issei Kato TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

Dalam situasi yang sedemikian parah, Shinzo Abe ingin menegaskan bahwa pemerintah memberikan dukungan seperti itu kepada semua orang yang berjuang untuk mencari makan, dan bekerja keras untuk melindungi bisnis dan pekerjaan mereka.

Shinzo Abe menjelaskan, sekitar tiga minggu setelah dirinya mengeluarkan deklarasi darurat, ia mengapresiasi seluruh warga Jepang yang telah bekerja sama untuk menahan diri untuk tidak keluar dan terus bekerja di rumah.

Perdana menteri Shinzo Abe memahami karena sekolah di liburkan, anak-anak kehilangan waktu berharga untuk belajar, bermain, dan menghabiskan waktu bersama teman-teman mereka. Kondisi ini juga ia pahami juga ikut membebani orang tua mereka. 

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Anda atas kerja sama baik Anda. Terima kasih banyak," kata Shinzo Abe.

Meskipu demikian ia tetap meminta seluruh warga untuk tetap tidak keluar rumah demi menjaga kesehatan dan melawan virus corona Covid-19. "Semua orang biasanya menantikan hari minggu, tetapi jika Anda melonggarkannya sekarang, usaha Anda akan sia-sia. Untuk melindungi diri Anda dan orang-orang yang Anda cintai, tolong jangan keluar," kata Shinzo Abe.



TERBARU

[X]
×