kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikabarkan akan umumkan keadaan darurat


Senin, 06 April 2020 / 11:35 WIB
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikabarkan akan umumkan keadaan darurat


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikabarkan akan mengumumkan keadaan darurat pada hari Selasa (7/4) sebagai langkah menghentikan penyebaran virus corona COVID-19 di seluruh Jepang setelah jumlah yang terinfeksi mencapai 1.000 orang di Tokyo saja.

Hal itu sebagaimana dilaporkan Surat Kabar Yomiuri seperti dilansir Reuters, Senin (6/4).

Baca Juga: WHO rekomendasikan penggunaan masker hari ini, begini tips pilih masker sesuai fungsi

Surat kabar tersebut menuliskan, Abe kemungkinan akan mengumumkan keadaan darurat lebih cepat pada hari Senin. Sementara Kantor Berita Kyodo mengatakan langkah-langkah baru kemungkinan akan mulai berlaku pada hari Rabu.

Tekanan kepada Abe terus meningkat untuk mengambil langkah lebih ketat ketika laju infeksi virus corona terus meningkat, terutama di ibu kota, meskipun laju itu lebih lambat dibandingkan Amerika Serikat, Negara-negara di Eropa dan China, dimana ribuan orang meninggal.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike pekan lalu mengatakan bahwa ia akan mendukung deklarasi keadaan darurat sebagai sarana untuk membantu mendesak warga agar mematuhi langkah-langkah menjaga jarak sosial yang lebih ketat.

Baca Juga: Pendapatan Bukit Asam (PTBA) konsisten meningkat dalam lima tahun terakhir

Di bawah undang-undang yang direvisi pada bulan Maret, mencakup virus corona, perdana menteri dapat menyatakan keadaan darurat jika penyakit tersebut menimbulkan bahaya besar bagi kehidupan dan bila penyebarannya yang cepat bisa berdampak besar pada perekonomian.

Juru Bicara Pemerintah Jepang, Yoshihide Suga mengatakan pada hari Senin bahwa keputusan belum dibuat.  Deklarasi suatu keadaan darurat akan memberi kewenangan hukum kepada para gubernur untuk meminta setiap orang menutup rumah dan bisnis mereka.

Pemerintah Jepang kemungkinan akan menunjuk area metropolitan Tokyo yang lebih besar untuk keadaan darurat dan mungkin juga prefektur Osaka dan Hyoga di Jepang Barat.

Baca Juga: Pengamat: Penggunaan second line of defense oleh BI harus lihat waktu yang tepat

Lebih dari 3.500 orang dinyatakan positif corona dan 85 orang meninggal di Jepang karena penyakit Covid-19.

Gubernur Tokyo dan gubernur di kota lain sebelumnya meminta warga untuk tinggal di rumah pada akhir pekan, menghindari keramaian dan acara malam hari, dan bekerja dari rumah. Seruan itu dinilai masih kurang kuat tanpa pengumuman darurat dari perdana menteri Jepang.

Membatasi gerakan dan bisnis di bawah keadaan darurat akan memberikan pukulan berat bagi ekonomi yang sudah berjuang untuk menghindari resesi. Pemerintah sedang menyiapkan paket stimulus ratusan miliar dolar yang akan diluncurkan minggu ini.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×