kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Perempuan di Arab Saudi mulai unjuk gigi


Sabtu, 21 Mei 2011 / 19:08 WIB
Perempuan di Arab Saudi mulai unjuk gigi
ILUSTRASI. Makanan berserat bisa jadi cara mengurangi nafsu makan dan ngemil. KONTAN/Muradi/2017/11/02


Reporter: Umar Idris |

JEDDAH. Para perempuan di Arab Saudi kini mulai berani unjuk kekuatan. Misalnya, mereka mulai terang-terangan menentang larangan menyetir bagi perempuan yang telah berlangsung di negeri kaya minyak itu selama puluhan tahun silam.

Adalah Najla Hariri yang mulai mengemudi di sekitar Jeddah pekan ini. Menurut BBC, perempuan berusia 45 tahun itu diyakini sebagai satu-satunya wanita di Jeddah yang secara teratur mengemudi di kota besar itu.

Ibu lima anak yang mendapat dukungan dari suami dan teman-temannya sadar, sewaktu-waktu polisi Arab Saudi memberhentikannya di jalanan. "Saya tidak takut," kata Hariri kepada BBC.

Maklum, Hariri telah memegang surat izin mengemudi (SIM) dari Mesir dan Lebanon saat ia tinggal di sana. Bahkan Hariri juga memiliki lisensi mengemudi internasional yang ia gunakan ketika ia berada di Eropa. "Tidak ada hukum yang melarang perempuan mengemudi. Ini adalah konvensi masyarakat yang mengatakan, perempuan tidak diizinkan untuk mengemudi," kata Hariri, yang pulang ke Arab Saudi dua tahun lalu.

Ia mengaku, tindakannya ini terinspirasi oleh protes yang terjadi di Tunisia, Mesir, Libia dan negara-negara lain di Timur Tengah. "Cukup sudah larangan itu," katanya sambil menyetir mobilnya. "Saya punya hak mengemudikan mobil saya," tambahnya.

Sebenarnya, ia tidak ingin berada di garda depan untuk memberikan contoh kepada perempuan lain tentang kebebasan mengemudi. Namun karena tidak ada yang memulai, ia memberanikan diri.

Sebelum itu, Hariri terjebak di rumah, dengan dua mobil tanpa seorang supir. Suami dan putra tertua keduanya pergi bekerja. "Aku menunggu waktu tepat, sekarang lah saatnya," katanya.

Sementara, pemerintah dan pendukung ide larangan menyetir tersebut lantaran lebih aman bagi perempuan berada di dalam mobil yang disupiri seorang laki-laki. Dan menyupiri perempuan adalah sebuah kehormatan. Bagi Hariri, alasan itu adalah bentuk kebohongan. "Lebih aman bagi perempuan untuk menyetir sendiri. Di sini ada empat juta supir asing dan kami ingin menyingkirkan mereka dan mendorong diri kita sendiri," katanya.

Fenomena Hariri adalah bagian dari munculnya gerakan emansipasi perempuan di Arab Saudi yang meminta haknya. Di Facebook ada seruan kepada perempuan Arab Saudi agar keluar rumah dan menyetir massal pada 17 Juni mendatang. Juga ada tuntutan agar wanita bisa mengikuti pemilihan umum di daerah. Dan terakhir, seruan agar perempuan boleh menandatangani dokumen resmi.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×