Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Badan-badan intelijen AS telah mengatakan kepada sekutu terdekat mereka di Eropa bahwa Rusia akan meluncurkan senjata nuklir ke orbit yang akan dilakukan pada tahun ini.
AS juga bilang, Rusia mungkin akan meluncurkan hulu ledak “tiruan” yang tidak berbahaya ke orbit untuk membuat negara-negara Barat menebak tentang kemampuan nuklirnya.
Mengutip The New York Times, penilaian tersebut dilakukan ketika para pejabat intelijen AS melakukan serangkaian pengarahan yang terburu-buru dan rahasia kepada sekutu NATO dan Asia mereka, ketika rincian penilaian AS mengenai niat Rusia mulai bocor.
Badan-badan intelijen Amerika mempunyai pendapat yang sangat berbeda mengenai apa yang direncanakan oleh Presiden Vladimir Putin.
Dalam analisis yang diberikan AS kepada sekutunya, para pejabat AS mengatakan bahwa Putin mungkin percaya bahwa ancaman gangguan besar-besaran – bahkan jika itu berarti meledakkan satelit Rusia sendiri – dapat menambah persenjataan nuklirnya dengan jenis pencegah baru.
Jika pesawat pembom Tu-160 yang ditumpangi Putin pada hari Rabu menjatuhkan bomnya di Amerika Serikat atau negara NATO, maka pembalasannya kemungkinan besar akan terjadi dengan cepat.
Baca Juga: Kim Jong Un Terima Hadiah Mobil dari Vladimir Putin
Namun Putin, kata para analis AS kepada rekan-rekannya, mungkin percaya bahwa doktrin lama Perang Dingin tentang “penghancuran yang saling menguntungkan” tidak akan berlaku di luar angkasa: Tidak ada yang mau mengambil risiko perang karena meledakkan satelit, terutama jika tidak ada korban jiwa.
Namun para pejabat AS mengakui bahwa mereka kurang percaya diri terhadap analisis mereka mengenai apakah Putin benar-benar siap meluncurkan senjata nuklir ke orbit.
Mereka menyimpulkan bahwa Rusia menguji sistem semacam itu pada awal tahun 2022, saat Putin memerintahkan invasi ke Ukraina. Namun butuh beberapa waktu bagi badan intelijen AS untuk menentukan bahwa uji coba tersebut adalah praktik yang dilakukan untuk menempatkan senjata nuklir ke orbit.
Sekarang lembaga-lembaga tersebut terpecah dalam penilaian mereka mengenai apa yang mungkin terjadi selanjutnya.
Baca Juga: Rusia Berhasil Taklukan Aviivka di Ukraina, Putin Sebut Kemenangan Penting
Beberapa orang percaya bahwa Putin mungkin akan meluncurkan senjata “tiruan”, namun masih belum jelas apakah senjata tersebut palsu atau asli sehingga membuat tanggapan menjadi semakin sulit.
Tanggapan Putin
Mengutip Forbes, pada Selasa (20/2/2024), Putin menolak tuduhan bahwa ia bermaksud untuk menempatkan senjata nuklir di orbit.
Dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada hari Selasa, menurut terjemahan dari beberapa media, Putin mencela konfirmasi pemerintahan Biden minggu lalu bahwa Rusia telah memperoleh apa yang disebutnya sebagai kemampuan anti-satelit yang “mengganggu”.
Para pejabat Rusia telah menyatakan bahwa negaranya tidak terlibat dalam rencana rahasia untuk meluncurkan senjata nuklir ke luar angkasa.
Kantor berita Rusia TASS melaporkan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pekan lalu menyatakan bahwa laporan mengenai senjata semacam itu merupakan “trik” Gedung Putih yang dimaksudkan untuk memotivasi anggota parlemen agar menyetujui bantuan militer tambahan ke Ukraina.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov juga menepis laporan tersebut dan menyebutnya sebagai “penyebaran berita yang jahat.”
Baca Juga: Taklukan Pabrik Kokas Aviivka, Militer Rusia Ambil Alih Kendali Penuh
The New York Times memberitakan, Putin mengatakan Rusia selalu “menentang” penempatan senjata nuklir di luar angkasa, dan menghormati Perjanjian Luar Angkasa tahun 1967, yang melarang penggunaan senjata di luar angkasa, termasuk penempatan senjata nuklir di orbit.
“Kami tidak hanya menyerukan kepatuhan terhadap perjanjian yang kami miliki di bidang ini. Tetapi kami telah berkali-kali mengusulkan untuk memperkuat upaya bersama ini,” katanya seperti dikutip oleh media pemerintah Rusia.