Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden memperingatkan Iran untuk "berhati-hati", ketika ditanya pesan apa yang dia kirimkan kepada Teheran dengan serangan udara Amerika Serikat di Suriah.
“Anda tidak dapat bertindak dengan impunitas. Hati-hati,” kata Biden kepada wartawan saat melakukan perjalanan untuk mensurvei kerusakan akibat badai musim dingin yang parah di Texas, Jumat (26/2), seperti dikutip Reuters.
AS melakukan serangan udara atas arahan langsung dari Biden terhadap fasilitas milik milisi yang didukung Iran di Suriah Timur pada Jumat dini hari, sebagai tanggapan atas serangan roket terhadap sasaran Amerika di Irak.
Stasiun televisi Ekhbariya TV milik Pemerintah Suriah melaporkan, seperti dilansir Reuters, serangan itu terjadi pada Jumat dini hari, 26 Februari, terhadap beberapa sasaran di dekat perbatasan Suriah-Irak.
Baca Juga: Atas arahan langsung Biden, militer AS serang Suriah yang disebut menewaskan 17 orang
Mengutip sumber medis di sebuah rumahsakit di daerah itu dan sumber-sumber lokal lain yang tidak disebutkan, Ekhbariya TV menyebutkan, 17 orang tewas. Jumlah korban itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen.
Melindungi Amerika dan Koalisi
Keputusan Biden untuk menyerang hanya di Suriah dan bukan di Irak, setidaknya untuk saat ini, memberi Pemerintah Irak ruang bernafas saat melakukan penyelidikan terhadap serangan 15 Februari yang melukai warga AS.
"Atas arahan Presiden (Joe) Biden, pasukan militer AS melakukan serangan udara terhadap infrastruktur yang digunakan oleh kelompok militan yang didukung Iran di Suriah Timur," kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: AS serang Teheran lewat peluncuran rudal terhadap milisi yang berbasis di Suriah
"Presiden Biden akan bertindak untuk melindungi personel Amerika dan Koalisi. Pada saat yang sama, kami telah bertindak dengan sengaja yang bertujuan untuk menurunkan situasi keseluruhan di Suriah Timur dan Irak," ujarnya seperti dikutip Reuters.
Kirby menyatakan, serangan itu menghancurkan beberapa fasilitas di titik kontrol perbatasan yang digunakan oleh sejumlah kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Kata'ib Hezbollah dan Kata'ib Sayyid al-Shuhada.
Setelah serangan udara AS, menurut situs Pemerintah Iran, Dolat.ir, menteri luar negeri Iran dan Suriah mengadakan pembicaraan dan menggarisbawahi "perlunya negara Barat untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Suriah".
Rusia mengutuk keras serangan udara AS di Suriah. "Kami menyerukan penghormatan tanpa syarat terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, seperti dilansir Reuters.