kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peringatan Elon Musk: Twitter Tak Beri Data Akun Palsu, Akuisisi US$ 44 Miliar Batal


Senin, 06 Juni 2022 / 22:02 WIB
Peringatan Elon Musk: Twitter Tak Beri Data Akun Palsu, Akuisisi US$ 44 Miliar Batal
ILUSTRASI. Elon Musk mungkin akan membatalkan kesepakatan US$ 44 miliar untuk mengakuisisi Twitter jika jaringan media sosial itu gagal memberikan data tentang spam dan akun palsu. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Elon Musk mungkin akan membatalkan kesepakatan US$ 44 miliar untuk mengakuisisi Twitter jika jaringan media sosial itu gagal memberikan data tentang spam dan akun palsu, miliarder itu memperingatkan lewat pengacaranya dalam sebuah surat kepada perusahaan pada Senin (6/6).

Twitter berada dalam "pelanggaran material yang jelas" terhadap kewajibannya, dan Musk memiliki semua hak untuk mengakhiri perjanjian merger, bunyi surat itu, seperti dikutip Reuters.

Ini adalah pertama kalinya Musk mengancam akan membatalkan kesepakatan secara tertulis dan bukannya menayangkannya di platform media sosial Twitter.

Twitter sebelumnya meremehkan peringatan Musk soal penangguhan kesepakatan itu, dengan alasan data akan membantunya mempersiapkan kepemilikannya atas Twitter, bukan untuk melakukan uji tuntas dan membuka kembali negosiasi.

Baca Juga: Klarifikasi Rencana PHK Pegawai Tesla, Ini Kata Elon Musk

Sebelumnya pada Maret, Musk mengatakan, dia akan menunda kesepakatan tersebut "sementara", selagi dia menunggu perusahaan media sosial itu memberikan data tentang proporsi akun palsunya.

"Musk percaya, Twitter secara transparan menolak untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian merger, yang menyebabkan kecurigaan lebih lanjut bahwa perusahaan menahan data yang diminta," menurut surat tersebut.

Musk telah mempertanyakan keakuratan pengajuan publik Twitter tentang akun spam yang mewakili kurang dari 5% dari basis penggunanya, mengklaim data itu harus setidaknya 20%.

Musk mengatakan, dia membutuhkan data untuk melakukan analisisnya sendiri terhadap pengguna Twitter dan tidak percaya pada "metodologi pengujian yang longgar" dari perusahaan.

Baca Juga: Investor Twitter Marah dan Gugat Elon Musk karena Dituduh Memanipulasi Saham

"Musk jelas berhak atas data yang diminta untuk memungkinkan dia mempersiapkan transisi bisnis Twitter ke kepemilikannya dan untuk memfasilitasi pembiayaan transaksinya," kata pengacara Musk dalam surat tersebut.

Musk sebelumnya menyebutkan, dia telah menyiapkan pembiayaan untuk kesepakatan itu, melalui ekuitas dan pinjaman, menarik pemegang saham utama termasuk investor Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal dan Sequoia Capital.

Saham Twitter anjlok 5,5% menjadi US$ 37,95 pada awal perdagangan Senin (6/6).

Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×