Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - ATHENA/LONDON. Pada suatu malam musim semi yang hangat di Athena, sesaat sebelum tengah malam, seorang eksekutif senior di sebuah perusahaan pelayaran Yunani menyadari sebuah email yang tidak biasa telah masuk ke kotak masuk pribadinya.
Pesan tersebut, yang juga dikirim ke alamat email bisnis sang manajer, memperingatkan bahwa salah satu kapal perusahaan yang berlayar melalui Laut Merah berisiko diserang oleh milisi Houthi Yaman yang didukung Iran.
Reuters melaporkan, kapal yang dikelola Yunani tersebut telah melanggar larangan transit yang diberlakukan Houthi dengan berlabuh di pelabuhan Israel.
Oleh karenanya, kapal tersebut akan secara langsung menjadi sasaran Angkatan Bersenjata Yaman di wilayah mana pun yang mereka anggap tepat.
"Anda menanggung tanggung jawab dan konsekuensi atas dimasukkannya kapal tersebut ke dalam daftar larangan," demikian bunyi pesan tersebut, yang ditulis dalam bahasa Inggris dan ditinjau oleh Reuters.
Email tersebut ditandatangani oleh Pusat Koordinasi Operasi Kemanusiaan (HOCC) yang berpusat di Yaman, sebuah badan yang dibentuk pada bulan Februari untuk menjadi penghubung antara pasukan Houthi dan operator pengiriman komersial.
Baca Juga: Serangan Hizbullah Tewaskan 17 Tentara Israel
Houthi telah melakukan hampir 100 serangan terhadap kapal-kapal yang melintasi Laut Merah sejak November, bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina dalam perang Israel selama setahun di Gaza.
Mereka telah menenggelamkan dua kapal, menyita satu kapal lagi, dan menewaskan sedikitnya empat pelaut.
Email tersebut, yang diterima pada akhir bulan Mei, memperingatkan tentang "sanksi" bagi seluruh armada perusahaan jika kapal tersebut terus melanggar kriteria larangan dan memasuki pelabuhan milik entitas Israel yang merampas kekuasaan.
Pimpinan eksekutif dan perusahaan tersebut menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Pesan peringatan tersebut merupakan yang pertama dari lebih dari selusin email yang semakin mengancam yang dikirim ke setidaknya enam perusahaan pelayaran Yunani sejak Mei di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Reuters mengetahui hal ini berdasarkan penuturn enam sumber industri yang memiliki pengetahuan langsung tentang email tersebut dan dua orang yang memiliki pengetahuan tidak langsung.
Baca Juga: 41.788 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Gaza Sejak 7 Oktober 2023