Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIRUT/YERUSALEM. Militer Israel memberi tahu penduduk di lebih dari 20 kota di Lebanon selatan untuk segera mengungsi dari rumah mereka pada hari Kamis (4/10/2024).
Pasalnya, Israel terus melakukan serangan lintas batas dan menyerang target-target Hizbullah di pinggiran kota Beirut.
Mengtip Reuters, peringatan terbaru tersebut membuat jumlah kota di selatan yang menjadi sasaran panggilan evakuasi menjadi 70 dan termasuk ibu kota provinsi Nabatieh.
Kondisi ini menunjukkan operasi militer Israel lainnya akan segera terjadi terhadap kelompok bersenjata yang didukung Iran tersebut.
Menurut sumber keamanan dan penduduk Lebanon, Dahiye, daerah pinggiran selatan Beirut, lingkungan padat tempat Hizbullah berkuasa, dilanda lebih dari puluhan serangan udara Israel pada hari Kamis.
Lima dari serangan tersebut terjadi pada larut malam dan setelah Israel memerintahkan orang-orang untuk meninggalkan rumah mereka di beberapa bagian distrik tersebut.
Baca Juga: Menlu Retno: Situasi di Palestina Mengkhawatirkan, 41.700 Orang Terbunuh
Dahiye telah dihujani bom Israel, termasuk rudal yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada hari Jumat dan meratakan seluruh blok. Beberapa serangan pada Kamis malam menghantam dekat bandara internasional Beirut, yang berbatasan dengan Dahiye, kata seorang saksi mata Reuters.
Militer Israel mengatakan telah menyerang 15 target Hizbullah di Beirut pada hari Kamis, termasuk lokasi senjata dan target intelijen.
Hizbullah membalas
Hizbullah juga melancarkan serangan baru, yang menargetkan "pangkalan Sakhnin" milik Israel untuk industri militer di Teluk Haifa di pesisir Mediterania di Israel utara dengan salvo roket.
Sirene peringatan kembali berbunyi di sana pada Kamis malam. Demikian pula di wilayah Galilea di Israel utara, dan 10 proyektil melintasi Israel dari Lebanon, kata militer Israel. Proyektil-proyektil itu berhasil dicegat atau dibiarkan jatuh di area terbuka.
Pada Kamis malam, Hizbullah mengatakan pihaknya juga menargetkan "pangkalan Nesher" milik Israel di Haifa dengan salvo roket Fadi 2.
Israel, yang telah memerangi Hamas di wilayah Palestina di Gaza selama hampir setahun, mengirim pasukan ke Lebanon selatan pada Selasa setelah dua minggu serangan udara yang intens dalam konflik yang memburuk yang telah melibatkan Iran dan berisiko melibatkan Amerika Serikat.
Negara-negara Kelompok Tujuh (G7), yang meliputi AS, Inggris, dan sekutunya, pada Kamis mengutuk serangan rudal Iran dan menegaskan kembali komitmen terhadap keamanan Israel.
Baca Juga: AS Bahas Serangan atas Fasilitas Minyak Iran saat Israel Serang Lebanon
Namun, kelompok itu juga menyerukan pengekangan diri, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian permusuhan di Lebanon.
"Siklus serangan dan pembalasan yang berbahaya berisiko memicu eskalasi yang tidak terkendali di Timur Tengah, yang tidak menguntungkan siapa pun," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani juga mendesak upaya gencatan senjata yang serius untuk menghentikan apa yang disebutnya agresi Israel.