Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Hizbullah klaim tewaskan 17 tantara Israel
Israel mengatakan operasinya di Lebanon bertujuan untuk memungkinkan puluhan ribu warganya kembali ke rumah setelah dievakuasi dari Israel utara oleh pemboman Hizbullah selama perang Gaza.
Menurut otoritas Lebanon, lebih dari 1,2 juta warga Lebanon telah mengungsi akibat serangan Israel. Di sisi lain, hampir 2.000 orang telah tewas sejak dimulainya serangan Israel di Lebanon selama tahun lalu, sebagian besar dari mereka dalam dua minggu terakhir.
Hizbullah mengatakan telah menangkis beberapa operasi darat oleh pasukan Israel, termasuk dengan penyergapan dan dalam bentrokan langsung.
Kelompok itu mengatakan telah menewaskan 17 personel militer Israel dalam pertempuran di Lebanon selatan pada hari Kamis, mengutip sumber-sumber lapangan dan keamanannya.
Pasukan Israel tidak mengomentari klaim tersebut.
Militer Israel pada hari Kamis melaporkan kematian seorang tentara. Pada hari Rabu, mereka mengumumkan hari paling mematikan dalam setahun bentrokan dengan Hizbullah dengan tewasnya delapan tentara.
Tentara Lebanon mengatakan dua tentara tewas oleh serangan Israel dalam insiden terpisah di Lebanon selatan pada hari Kamis, satu dalam serangan terhadap pos militer dan yang lainnya dalam serangan terhadap misi penyelamatan dengan Palang Merah Lebanon.
Baca Juga: Israel Gempur Pusat Kota Beirut, Kondisi Lebanon Semakin Memprihatinkan
Tentara Lebanon mengatakan mereka membalas tembakan ketika pos militer diserang, sebuah perkembangan langka bagi pasukan yang secara historis tetap berada di pinggir konflik besar dengan Israel.
Front perbatasan Lebanon dibuka setelah Hizbullah menembakkan rudal ke Israel setahun yang lalu untuk mendukung Hamas dalam perangnya dengan Israel di Gaza.
Sekutu regional Iran lainnya - Houthi Yaman dan kelompok bersenjata di Irak - juga telah melancarkan serangan di wilayah tersebut untuk mendukung Hamas.