Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BEIRUT/JERUSALEM. Kondisi di Lebanon dan wilayah sekitarnya semakin memprihatinkan seiring dengan meningkatnya ketegangan akibat konflik bersenjata antara Israel dan kelompok bersenjata Hezbollah.
Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah meminta lebih dari 20 kota di Lebanon selatan untuk segera dievakuasi, termasuk ibu kota provinsi Nabatieh. Tindakan ini menunjukkan adanya operasi militer Israel yang bertujuan untuk melemahkan kekuatan Hezbollah.
Sejak hampir satu tahun terakhir, Israel juga terlibat dalam konflik di Gaza dengan kelompok Hamas. Meskipun serangan udara intensif telah diluncurkan, situasi di Lebanon semakin memanas setelah Israel melakukan serangan besar-besaran di Beirut yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
Baca Juga: Seruan Poros Perlawanan Iran untuk Serangan Lebih Lanjut Terhadap Israel
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, sembilan orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.
Keberadaan ketidakpastian dan ketakutan semakin mendominasi kehidupan masyarakat di Beirut, seperti yang diungkapkan oleh Koordinator Khusus PBB di Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert. Sementara itu, kelompok pertahanan sipil yang terkait dengan Hezbollah melaporkan bahwa beberapa anggotanya tewas dalam serangan di Beirut.
Dalam konteks yang lebih luas, serangan ini merupakan respons terhadap aksi-aksi Israel yang dianggap sebagai provokasi. Iran, yang menjadi pendukung utama Hezbollah, telah menegaskan bahwa mereka siap untuk membalas serangan Israel dan mengancam akan merespons setiap tindakan yang dianggap melanggar batas.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan bahwa serangan militer atau tindakan teroris akan mendapatkan respons tegas dari angkatan bersenjata mereka.
Ketegangan ini bukan hanya melibatkan Lebanon dan Israel, tetapi juga melibatkan berbagai pihak lain, termasuk aliansi regional Iran dengan kelompok-kelompok bersenjata di Yaman dan Irak yang turut memberikan dukungan kepada Hamas.
Baca Juga: Solusi Dua Negara adalah Satu-satunya Jalan Menuju Perdamaian Abadi di Timur Tengah
Situasi di Lebanon semakin parah dengan lebih dari 1.900 orang tewas dan 9.000 lainnya terluka dalam hampir satu tahun konflik lintas perbatasan.
Di tengah semua ketegangan ini, banyak warga Lebanon yang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Beberapa di antara mereka telah mencari perlindungan di tempat-tempat yang tidak biasa, seperti klub malam di Beirut yang dulunya dikenal sebagai tempat hiburan.
Kejadian ini menunjukkan betapa sulitnya kehidupan masyarakat sipil di tengah konflik yang berkepanjangan.