CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Israel Membom Pusat Beirut dan Tewaskan 6 Orang, 1,2 Juta Warga Lebanon Mengungsi


Kamis, 03 Oktober 2024 / 07:44 WIB
Israel Membom Pusat Beirut dan Tewaskan 6 Orang, 1,2 Juta Warga Lebanon Mengungsi
ILUSTRASI. Kepulan asap di Beirut setelah Israel melakukan pemboman. REUTERS/Mohamed Azakir


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BEIRUT/YERUSALEM. Israel membom pusat Beirut pada dini hari Kamis (3/10), menewaskan setidaknya enam orang.

Setelah pasukannya mengalami hari paling mematikan di front Lebanon dalam setahun pertempuran melawan kelompok bersenjata Hezbollah yang didukung Iran.

Israel mengatakan, serangan udara itu dilakukan dengan tepat di Beirut.

Baca Juga: Sukses di Rusia, CIA Memperluas Perekrutan Informan ke Tiongkok, Iran, Korea Utara

Saksi mata Reuters melaporkan ledakan besar terdengar, dan sumber keamanan mengatakan serangan itu menargetkan sebuah gedung di lingkungan Bachoura, dekat dengan parlemen. Serangan Israel yang paling dekat dengan pusat pemerintahan Lebanon.

Setidaknya enam orang tewas dan tujuh lainnya terluka, menurut pejabat kesehatan Lebanon.

Sebuah foto yang beredar di grup WhatsApp Lebanon, yang belum dapat diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan sebuah bangunan yang rusak parah dengan lantai pertama terbakar.

Tiga misil juga menghantam pinggiran selatan Dahiyeh, di mana pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah tewas minggu lalu, dan ledakan keras terdengar, menurut pejabat keamanan Lebanon.

Baca Juga: Dianggap Mendukung Teroris, Israel Melarang Sekjen PBB Masuk ke Negaranya

Pinggiran selatan tersebut menghadapi lebih dari selusin serangan udara Israel pada hari Rabu.

Sehari setelah Iran menembakkan lebih dari 180 misil ke Israel, Israel melaporkan bahwa delapan tentara tewas dalam pertempuran darat di Lebanon selatan saat pasukannya bergerak masuk ke wilayah tetangganya di utara.

Militer Israel mengatakan bahwa unit infanteri reguler dan lapis baja bergabung dalam operasi darat di Lebanon pada hari Rabu, setelah serangan misil Iran dan janji Israel untuk membalas, meningkatkan kekhawatiran bahwa Timur Tengah, yang kaya minyak, bisa terjerat dalam konflik yang lebih luas.

Hezbollah mengatakan, para pejuangnya terlibat dalam pertempuran melawan pasukan Israel di dalam Lebanon.

Kelompok itu melaporkan bentrokan darat untuk pertama kalinya sejak pasukan Israel masuk ke perbatasan pada hari Senin.

Baca Juga: Konflik Timur Tengah Dongkrak Harga Minyak Mentah Meski Stok AS Meningkat

Hezbollah mengatakan, pihaknya telah menghancurkan tiga tank Merkava Israel dengan roket di dekat kota perbatasan Maroun El Ras.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam sebuah video belasungkawa, berkata, "Kita berada di puncak perang yang sulit melawan Poros Kejahatan Iran, yang ingin menghancurkan kita."

"Ini tidak akan terjadi karena kita akan berdiri bersama, dan dengan bantuan Tuhan, kita akan menang bersama," tambahnya.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 46 orang di bagian selatan dan tengah negara itu dalam 24 jam terakhir.

Iran mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan misilnya — yang merupakan serangan terbesar terhadap Israel — telah berakhir kecuali ada provokasi lebih lanjut, tetapi Israel dan Amerika Serikat (AS) berjanji akan memberikan serangan balasan yang keras.

Baca Juga: Panik, Maskapai Penerbangan Berebut Alihkan Penerbangan Pasca Serangan Rudal Iran



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×