Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Studi sebelumnya telah melaporkan bahwa invasi aliran darah dan respons sistem kekebalan yang diperburuk terhadap patogen dapat menyebabkan kerusakan parah pada beberapa organ. Bahkan menyebabkan kematian dengan tingkat kematian di antara pasien kandidemia mencapai 60%.
“Spesies ini dengan cepat menjadi kebal terhadap banyak obat dan tidak terlalu sensitif terhadap disinfektan yang digunakan oleh rumah sakit dan klinik,” kata Colombo.
“Akibatnya, ia dapat bertahan di rumah sakit, di mana ia menjangkiti petugas kesehatan dan akhirnya menginfeksi pasien dengan Covid-19 parah dan pasien kritis jangka panjang lainnya,” tambahnya seperti yang dikutip The Independent.
Para ilmuwan mengatakan, lama tinggal di rumah sakit, kateter urin dan vena sentral, serta penggunaan steroid dan antibiotik pada pasien Covid-19 mengganggu bakteri menguntungkan pada tubuh mereka, sehingga menjadikannya target ideal untuk C auris".
Baca Juga: India perangi kasus infeksi jamur yang mematikan di tengah lonjakan kasus Covid-19
“Virus tersebut dapat merusak mukosa usus pasien Covid yang parah [memfasilitasi invasi aliran darah oleh patogen] sehingga pasien menjadi rentan terhadap kandidemia,” kata Colombo.
Sementara beberapa negara telah berhasil mengatasi munculnya jamur super, para peneliti mengatakan pengendalian intensif infeksi yang ada di rumah sakit di seluruh Brasil lebih mendesak.
Setiap bulan sejak Desember, para ilmuwan mengatakan mereka telah menerima sampel C auris yang diisolasi di rumah sakit Salvador untuk pengujian kepekaannya terhadap obat antijamur.