Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasanya masih jelas di ingatan kita bagaiamana peristiwa 911 11 tahun lalu yang menggemparkan dunia. Dua buah pesawat komersial menabrakkan diri ke gedung World Trade Center (WTC) di New York, AS.
Belakangan diketahui kedua pesawat sedang ada di bawah kendali pembajak yang berasal dari kelompok teroris Al-Qaeda.
Peristiwa yang terjadi tanggal 11 September 2001 (911) tersebut mengakibatkan 2.977 kematian, lebih dari 25.000 cedera, dan berbagai masalah kesehatan jangka panjang lainnya. Tidak hanya itu, kerusakan infrastruktur dan properti senilai hingga $10 miliar juga dialami kota New York.
Peristiwa 911 dianggap sebagai serangan tunggal teroris paling mematikan dalam sejarah umat manusia. Bagi AS, peristiwa 911 juga merupakan insiden paling mematikan bagi pemadam kebakaran dan aparat dengan masing-masing mencatat 343 dan 72 korban tewas.
Baca Juga: AS membatalkan lebih dari 1.000 visa untuk warga negara China karena alasan keamanan
Latar belakang peristiwa 911
Untuk melihat motif atau latar belakang dari serangan Al-Qaeda ke gedung WTC ini, para pengamat mengacu pada sejumlah pidato Osama bin Laden sebagai pemimpin tertinggi.
Bin Laden sempat mendeklarasikan perang suci melawan AS serta mengeluarkan fatwa pada tahun 1998 yang berisi seruan untuk membunuh orang-orang AS.
Baca Juga: Sembunyikan ancaman corona, Biden sebut Trump layaknya kriminal
Pada bulan November 2002, satu tahun setelah serangan ke gedung WTC, Bin Laden merilis tulisan berjudul "Letter to America". Dalam 'surat' tersebut, ia secara eksplisit menyatakan latar belakang serangan, di antaranya:
- Karena AS mendukung Israel
- Adanya serangan pada warga Muslim di Somalia
- Tindakan Filipina yang melawan warga Muslim dalam konflik Moro
- Dukungan pada umat Muslim Lebanon yang terdampak agresi Israel
- Adanya kekejaman terhadap umat Muslim di Chechnya oleh Rusia
- Pemerintah pro-Amerika di Timur Tengah yang bertentangan dengan kepentingan umat Muslim
- Adanya penindasan terhadap warga Muslim di Kashmir oleh India
- Penolakan atas kehadiran militer AS di Arab Saudi
- Pemberlakuan sanksi embargo terhadap Iraq
Setelah berhasil melakukan serangan tersebut, pada tahun 2004 pihak Al-Qaeda, diwakili oleh Osama bin Laden dan MohMihammed al-Zawahiri, merilis rekaman video dan rekaman audio yang berisi pemaparan mengenai latar belakang serangan Al-Qaeda.