kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Peringatan WHO: Ini bukan pandemi terakhir!


Senin, 07 September 2020 / 23:30 WIB
Peringatan WHO: Ini bukan pandemi terakhir!


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia harus lebih siap untuk pandemi berikutnya, saat dia meminta negara-negara untuk berinvestasi dalam kesehatan masyarakat.

Lebih dari 27,19 juta orang telah dilaporkan terinfeksi virus corona baru secara global dan 888.326 meninggal, menurut penghitungan Reuters, sejak kasus pertama teridentifikasi di China pada Desember 2019 lalu.

"Ini bukan pandemi terakhir," kata Tedros dalam jumpa pers di Jenewa, Senin (7/9), seperti dikutip Reuters.

"Sejarah mengajarkan kita bahwa wabah dan pandemi adalah fakta kehidupan. Tetapi, ketika pandemi berikutnya datang, dunia harus siap, lebih siap dari saat ini,” tegas dia.

Baca Juga: Begini gejala virus corona menurut WHO, mulai paling umum hingga serius

Sebelumnya, WHO tidak mengharapkan vaksinasi luas terhadap Covid-19 hingga pertengahan tahun depan. Mereka menekankan pentingnya pemeriksaan ketat terhadap efektivitas dan keamanan vaksin.

Tak satu pun dari kandidat vaksin dalam uji klinis lanjutan sejauh ini yang menunjukkan "sinyal jelas" kemanjuran pada tingkat setidaknya 50% yang dicari oleh WHO, menurut juru bicara WHO Margaret Harris, Jumat (4/9).

"Kami benar-benar tidak mengharapkan untuk melihat vaksinasi meluas sampai pertengahan tahun depan," kata Harris dalam pengarahan di Jenewa seperti dilansir Reuters.

Tidak memiliki sinyal yang jelas

"(Uji klinis) tahap 3 harus memakan waktu lebih lama, karena kita perlu melihat seberapa protektif vaksin itu, dan kita juga perlu melihat seberapa aman vaksin tersebut," tambahnya.

Baca Juga: WHO: Kami tak punya sinyal jelas, apakah vaksin corona yang sedang uji klinis manjur



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×