Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Tahap 3 merupakan fase terakhir dalam penelitian vaksin dengan melakukan uji klinis besar-besaran terhadap manusia. Hanya, Harris tidak merujuk pada kandidat vaksin tertentu.
"Banyak orang telah divaksinasi dan apa yang kami tidak tahu adalah, apakah vaksin itu bekerja. Pada tahap ini, kami tidak memiliki sinyal yang jelas, apakah vaksin itu memiliki tingkat kemanjuran dan keamanan yang bermanfaat," ujar Harris.
Karena itu, dia menambahkan, semua data dari uji coba vaksin virus corona harus dibagikan dan dibandingkan.
Sementara aliansi vaksin WHO dan GAVI memimpin rencana alokasi vaksin virus corona global yang dikenal sebagai COVAX. Tujuanannya, untuk membantu pembelian dan pendistribusian vaksin secara adil.
Baca Juga: WHO rekomendasikan obat baru untuk pasien virus corona, ini panduannya
Fokusnya adalah memvaksinasi orang-orang yang paling berisiko tinggi di setiap negara seperti petugas kesehatan.
COVAX menargetkan produksi dan pengiriman 2 miliar dosis vaksin yang disetujui pada akhir 2021. Tapi, beberapa negara yang telah mengamankan pasokan mereka sendiri melalui kesepakatan bilateral, termasuk AS, mengatakan, mereka tidak akan bergabung.
"Pada dasarnya, pintunya terbuka. Kami terbuka. Yang dimaksud dengan COVAX adalah memastikan semua orang di planet ini akan mendapatkan akses ke vaksin (virus corona)," kata Harris.