kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Periode Haji Musim Panas Berakhir, Tahun Depan Masuk Musim Semi


Senin, 09 Juni 2025 / 11:30 WIB
Periode Haji Musim Panas Berakhir, Tahun Depan Masuk Musim Semi
ILUSTRASI. Umat Islam memadati Jabal Rahmah jelang wukuf di Arafah, Arab Saudi, Kamis (5/6/2025).


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Periode pelaksanaan ibadah Haji di musim panas resmi berakhir tahun ini. Mulai tahun depan, ibadah Haji akan berlangsung pada musim semi.

Kepastian ini disampaikan oleh Hussein Al-Qahtani, juru bicara Pusat Meteorologi Nasional (NCM), pada hari Senin (9/6).

Al-Qahtani menyampaikan, musim Haji tahun ini menandai berakhirnya musim Haji yang bertepatan dengan bulan-bulan musim panas.

Mulai tahun depan, selama delapan tahun berturut-turut, pelaksanaan ibadah Haji akan berlangsung selama musim semi. Setelah periode musim semi selesai, ibadah Haji akan berlangsung pada musim dingin.

"Delapan musim Haji berikutnya akan terjadi selama musim semi, diikuti oleh delapan musim lagi di musim dingin, kemudian di musim gugur dengan suhu yang meningkat secara bertahap, sebelum kembali ke musim panas setelah sekitar 25 tahun," kata Al-Qahtani, dikutip Saudi Gazette.

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem, Masjidil Haram Percepat Durasi Salat Jumat pada Pelaksanaan Haji

Lebih lanjut, Al-Qahtani mengatakan bahwa pergeseran ini terjadi karena siklus kalender lunar, yang memberikan kesempatan kepada jemaah haji untuk melaksanakan ritual haji dalam kondisi cuaca yang lebih bersahabat selama tahun-tahun mendatang.

Selama beberapa tahun terakhir, termasuk tahun ini, cuaca panas ekstrem telah menjadi tantangan tambahan bagi jemaah Haji.

Ancaman kelelahan, dehidrasi, hingga heatstroke selalu menemani perjalanan para jemaah selama beribadah.

Pada tahun 2024 misalnya, pemerintah Arab Saudi mengatakan lebih dari 1.300 jemaah haji meninggal akibat suhu panas ekstrem. Mengutip ABC News, suhu udara tertinggi yang tercatat di area Masjidil Haram adalah 51,8 °C.

Baca Juga: Jumlah Jemaah Haji yang Kelelahan Karena Cuaca Panas Ekstrem Turun 90%

Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi pada hari Kamis (5/6) mengumumkan bahwa jumlah jemaah haji yang terkena dampak cuaca panas ekstrem telah berkurang hingga 90% dari tahun lalu. Namun, belum ada data pasti mengenai korban meninggal dunia akibat faktor ini.

Dr. Abdullah Asir, Wakil Menteri Kesehatan, mengatakan bahwa kementerian telah memobilisasi total 50.000 pekerja kesehatan dan staf administrasi untuk haji, jauh melebihi jumlah tahun-tahun sebelumnya.

"Lebih dari 700 tempat tidur rumah sakit telah siap, dilengkapi dengan kipas angin untuk menangani kasus penyakit panas yang parah. Kapasitas tahun ini telah ditingkatkan lebih dari 60 persen dibandingkan tahun lalu," katanya.

Tidak hanya itu, pihak Masjidil Haram juga akan mempersingkat durasi ibadah Salat Jumat agar jemaah tidak terlalu lama terpapar cuaca panas.

Tonton: China Luncurkan Visa ASEAN, Bebas Keluar Masuk China Selama 5 Tahun




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×