CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.945   -50,00   -0,31%
  • IDX 7.140   -74,83   -1,04%
  • KOMPAS100 1.092   -10,71   -0,97%
  • LQ45 871   -4,83   -0,55%
  • ISSI 215   -3,21   -1,47%
  • IDX30 447   -1,43   -0,32%
  • IDXHIDIV20 540   0,19   0,03%
  • IDX80 125   -1,23   -0,97%
  • IDXV30 135   -0,31   -0,23%
  • IDXQ30 149   -0,31   -0,21%

Perisai plastik, pelindung sopir taksi online di China dari virus corona


Selasa, 25 Februari 2020 / 18:03 WIB
Perisai plastik, pelindung sopir taksi online di China dari virus corona
ILUSTRASI. Seorang karyawan yang mengenakan jas hujan plastik dengan masker wajah dan kacamata pelindung memilah-milah uang kertas di sebuah bank, saat wabah virus corona baru melanda, di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China, 24 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Di "stasiun disinfektan" Beijing, seorang pengemudi taksi online tampak sedang memasang perisai plastik di antara kursi depan dan belakang mobilnya, untuk meyakinkan para penumpang selama wabah virus corona baru.

Zhao Haijun, pengemudi taksi online Didi Chuxing, mengatakan, perisai plastik tersebut membantu mengisolasi dia dari penumpang, dan mencegah virus corona baru menyebar melalui tetesan di udara.

"Sekarang, saya tidak mengobrol dengan para penumpang," kata Zhao kepada AFP seperti dikutip Channelnewsasia.com. "Dalam kejadian yang luar biasa ini (wabah Covid-19), lebih baik berhati-hati," ujar dia.

Baca Juga: Waduh, kasus virus corona di Korea Selatan nyaris tembus 1.000 kasus

Didi Chuxing, raksasa transportasi online di China, memiliki sembilan "stasiun desinfeksi" di Beijingm, Ibu Kota Tiongkok. Masing-masing stasiun tersebut bisa mensterilkan sekitar 400 kendaraan sehari.

Selain itu, ada juga 46 titik pemasangan pelindung plastik di seputaran Beijing yang menangani hingga 100 mobil setiap hari.

China telah menerapkan langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, guna menahan penyebaran virus yang telah menewaskan lebih dari 2.600 orang di negeri tembok raksasa itu. Termasuk, mengunci puluhan juta orang di kota-kota di Provinsi Hubei.

Baca Juga: Terbanyak di luar China, total 14 warga Iran meninggal akibat virus corona



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×