kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perjalanan Internasional Belum Pulih, Maskapai Tiongkok Masih Merugi


Minggu, 01 September 2024 / 07:35 WIB
Perjalanan Internasional Belum Pulih, Maskapai Tiongkok Masih Merugi
ILUSTRASI. Perjalanan Internasioan belum pulih sepenuhnya, maskapai Tiongkok masih mencatatkan kerugian.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Maskapai penerbangan milik Tiongkok membukukan kerugian pada semester pertama tahun ini. Hal ini disebabkan oleh pemulihan perjalanan internasional yang lebih lambat dari perkiraan, kelebihan pasokan domestik, dan persaingan yang lebih ketat.

Tiga maskapai penerbangan teratas Tiongkok - Air China , China Southern Airlines, dan China Eastern Airlines terakhir kali melaporkan laba bersih tahunan pada tahun 2019 sebelum pandemi COVID-19 terjadi.

China Eastern melaporkan kerugian semester I-2024 sebesar 2,8 miliar yuan (US$395 juta). Pada periode yang sama tahun lalu perusahaan melaporkan  kerugian mencapai 6,2 miliar.

"Harga tiket di pasar domestik telah menurun dari tahun ke tahun, karena persaingan yang semakin ketat di pasar transportasi penumpang domestik, pemulihan yang lebih rendah dari yang diharapkan di beberapa pasar internasional, serta persaingan dari kereta api berkecepatan tinggi," katanya dalam sebuah pengajuan.

Baca Juga: UNICEF Keluarkan Tender Darurat untuk Amankan Stok Vaksin Mpox

Sementara, Air China membukukan kerugian bersih semester I-2024 sebesar 2,78 miliar yuan, lebih kecil dari kerugian periode yang sama tahun lalu yaksi sebesar 3,45 miliar yuan.

China Southern Airlines melaporkan kerugian bersih sebesar 1,23 miliar yuan pada semester I-2024, menurun dari kerugian periode yang sama tahun lalu yakni 2,9 miliar yuan. Maskapai yang berbasis di Guangzhou itu menghasilkan laba 760 juta yuan pada kuartal pertama.

Air China mengatakan lalu lintas internasional tumbuh pada semester pertama, dengan jumlah penumpang di atas 80% dari tingkat pra-pandemi tahun 2019. Namun, dikatakan bahwa rute Amerika Utara mulai pulih secara perlahan dan menguntungkan.

Rendahnya permintaan

Penerbangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat tertahan oleh isu politik,  permintaan yang rendah dan jumlahnya sekitar seperlima dari jumlah pada tahun 2019, menurut data jadwal penerbangan dari Cirium dan penyedia data penerbangan yang berbasis di Tiongkok, VariFlight.

"Karena rute internasional belum sepenuhnya dibuka kembali, pesawat berbadan lebar digunakan di dalam negeri, sehingga meningkatkan kelebihan pasokan," kata Air China.

Lalu lintas keluar dari Tiongkok telah meningkat sejak pembatasan terkait pandemi dicabut pada awal tahun 2023, tetapi pemulihan perjalanan luar negeri tertinggal dari ekspektasi pasar karena ekonomi yang goyah dan peralihan ke perjalanan domestik.

Pada bulan Juli, ada 23% lebih sedikit penerbangan dari Tiongkok dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2019, sementara jumlah penerbangan domestik 15% lebih tinggi, menurut data Cirium, meskipun maskapai penerbangan Tiongkok memperoleh pangsa pasar internasional dibandingkan dengan pesaing asing.

Maskapai penerbangan global mengalami penurunan tarif dan profitabilitas karena pesawat kembali mengudara dan ketidakseimbangan global antara kursi dan permintaan perjalanan mulai merata.

Analis HSBC mengatakan dalam catatan bulan Juni bahwa mereka memperkirakan perjalanan keluar Tiongkok akan terus pulih karena kapasitas udara dan persyaratan visa membaik, tapi pasar perjalanan domestik mungkin menghadapi tekanan karena wisatawan pergi ke luar negeri.

Baca Juga: Volkswagen Tawarkan Pensiun Dini dengan Bayaran Hingga 450.000 Euro

Air China dan China Southern minggu ini menjadi maskapai Tiongkok kedua dan ketiga yang mulai mengoperasikan jet penumpang COMAC C919 buatan dalam negeri Tiongkok.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×