Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Dalam sidang vonis, Jaksa Penuntut Iain Simkin memaparkan dampak perkosaan yang para korban alami. Salah seorang korban dipastikan hadir dalam sidang tersebut.
Para korban mengalami trauma mendalam, dan sebagian "mencoba bunuh diri" akibat tindakan "predator setan" Reynhard. "Bila tidak ada ibu saya, saya mungkin sudah bunuh diri," kata Simkin mengutip seorang korban.
Mabs Hussain, Pejabat Unit Kejahatan Khusus Kepolisian Manchester Raya, menyebutkan, perkosaan berantai ini adalah "kasus perkosaan terbesar dalam sejarah hukum Inggris".
Baca Juga: Aktivis milenial membuat Ratu Elizabeth terkejut
Hussain mengungkapkan, bukti menunjukkan kemungkinan korban bisa mencapai 190 orang, termasuk 48 orang yang kasusnya telah disidangkan melalui empat persidangan terpisah mulai Juni 2018 sampai Desember 2019.
"Reynhard Sinaga adalah individu bejat, yang mencari sasaran pria yang rentan yang tengah mabuk setelah keluar malam," kata Hussain yang menambahkan, tindak perkosaan yang Reynhard lakukan bahkan kemungkinan dia lakukan dalam rentang waktu 10 tahun.
Ian Rushton dari Kantor Kejaksaan yang memimpin penyidikan kasus, mengatakan, Reynhard adalah "pemerkosa berantai terbesar di dunia".