Sumber: Reuters | Editor: Asnil Amri
LANGKAWI. Malaysia berusaha membeli 18 pesawat tempur tahun 2015 untuk menggantikan armada tempur buatan Rusia MIG-29s yang sudah berusia tua. Rencana ini disampaikan menteri pertahanan Malaysia, Zahid Hamidi Kamis (28/3).
Sampai saat ini, Malaysia belum memutuskan pesawat yang akan di beli. Namun, menurut Zahid Hamidi, ada pilihan dari Malaysia untuk membeli Eurofighter Typhoon, SAAB JAS-39 Gripen, Dassault Aviation Rafale, F Boeing / A 18E / F Super Hornet dan Sukhoi Su-30.
Rencana pembelian 18 pesawat tempur itu disampaikan Zahid di sela-sela Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition. "Kami belum tahun berapa biayanya,” kata Zahid yang tidak menyebutkan anggarannya.
Sementara itu, sumber Reuters dari pelaku industri mengatakan, pembelian pesawat tempur oleh Malaysia itu dilakukan untuk memodernisasi kekuatan udara Malaysia di kawasan Asia Tenggara. Apalagi, beberapa waktu lalu Malaysia bersengketa dengan kawasan Filipina selatan di Sabah.
Sementara itu, empat produsen pesawat tempur yang menjadi pilihan Malaysia itu bersedia untuk menyediakan pesawat untuk Malaysia. Namun, produsen pesawat Sukhoi memilih enggan memberikan komentar terkait rencana pembelian pesawat oleh Malaysia itu.
Mark Kane, managing director divisi Air Combat di BAE Systems bilang, perusahaannya telah melakukan pembicaraan informal dengan pemerintah Malaysia.