Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan pada Rabu (15/9) meluncurkan pengembangan rudal jelajah supersonik untuk meningkatkan kemampuan pertahanan maritimnya, hanya beberapa hari setelah Korea Utara menembakkan rudal jelajah jarak jauh baru.
Ini semakin menunjukkan tanda-tanda percepatan persaingan militer antara kedua Korea.
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Badan Pengembangan Pertahanan menyelesaikan pengembangan rudal jelajah supersonik akhir tahun lalu.
“Dengan kecepatan yang ditingkatkan, rudal baru akan mempersulit kapal perang musuh untuk merespons, yang mengarah pada kemampuan bertahan dan kekuatan destruktif rudal yang lebih tinggi,” kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Baca Juga: Uji coba sistem baru, Korea Utara tembak rudal dari keretaapi
"(Rudal) ini diharapkan berfungsi sebagai aset inti untuk melawan kekuatan yang mendekati perairan teritorial kita," ujar Kementerian Pertahanan Korea Selatan, seperti dikutip Yonhap.
Pengumuman itu datang hanya beberapa hari setelah Korea Utara mengatakan berhasil menguji coba rudal jelajah jarak jauh baru selama akhir pekan, dengan proyektil mencapai target 1.500 kilometer setelah terbang sekitar dua jam.
Rudal jelajah supersonik Korea Selatan, yang jauh lebih cepat dari misil Korea Utara, adalah salah satu dari serangkaian rudal yang diluncurkan Badan Pengembangan Pertahanan, bersamaan dengan deklarasi kesuksesan peluncuran rudal balistik kapal selam (SLBM).
Korea Selatan berhasil melakukan tes peluncuran bawah air SLBM buatan sendiri dari kapal selam teranyar Dosan Ahn Chang-ho berbobot 3.000 ton di lokasi uji coba Anheung, Kota Taean, dihadiri langsung Presiden Moon Jae-in.
Para pejabat menolak untuk memberikan perincian lebih lanjut, termasuk jangkauan terbang rudal jelajah supersonik baru. Tetapi, mereka menyebutkan, aset baru itu akan berfungsi sebagai kunci pencegahan "terhadap ancaman dari segala arah".