kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Perlambat penyebaran corona, Prancis kerahkan 100.000 polisi lakukan lockdown


Selasa, 17 Maret 2020 / 10:27 WIB
Perlambat penyebaran corona, Prancis kerahkan 100.000 polisi lakukan lockdown
ILUSTRASI. French President Emmanuel Macron makes his speech during the '500 champions of the territories' event for French medium-sized companies (ETI) at the Elysee Palace in Paris, France January 21, 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  PARIS. Presiden Prancis Emmanuel Macron memerintahakan pembatasan ketat (lockdown) pada lalu lintas warganya pada hari Senin (16/3) untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Macron juga memerintahkan tentara untuk membantu memindahkan orang sakit ke rumah sakit.

Baca Juga: Melihat saham emiten poultry, JPFA, CPIN, & MAIN yang kuat terhadap penurunan IHSG

Mengutip Reuters, Selasa (17/3), Prancis telah menutup restoran dan bar, sekolah serta resor ski. Macron mengatakan, langkah-langkah tersebut diambil, sebuah langkah yang tak pernah diambil sebelumnya di  masa damai.

Namun karena saat ini jumlah orang yang terinfeksi virus corona terus meningkat dua kali lipat setiap tiga hari dan kematian meningkat lebih tinggi lagi.

Baca Juga: IHSG tersungkur, tapi 10 saham ini dikoleksi asing sepekan terakhir

Untuk melakukan pembatasan pergerakan warga tersebut, Prancis mengerahkan 100.000 polisi.

Dalam pidatonya, Macron mengatakan, orang harus tinggal di rumah kecuali mereka pergi membeli bahan makanan, bepergian untuk bekerja dan berolahraga atau perawatan medis.

Siapa pun yang melanggar pembatasan, setidaknya dalam dua pekan ke depan, akan diberikan hukuman. "Saya tahu apa yang saya minta kepada Anda belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi keadaan menuntutnya," ujar Macron.

Baca Juga: Dipimpin BBCA, ini 10 saham paling banyak dijual asing sepekan terakhir

Macron melanjutkan, Prancis tidak sedang melawan tentara lain atau negara lain, tetapi musuh mereka adalah sesuatu yang tak terlihat, sulit dipahami tetapi terus membuat kemajuan.

DI Prancis virus corona telah membunuh 148 orang dan menginfeksi lebih dari 6.600 orang.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×