Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Perusahaan ekuitas swasta global, Permira dan Blackstone Inc, mengakuisisi minoritas saham Property Finder, platform iklan properti asal Dubai. Langkah ini mencerminkan minat investor terhadap pasar real estat di Uni Emirat Arab. Nilai akuisisi Permira dan Blackstone mencapai senilai US$ 525 juta.
Sebagai bagian dari transaksi tersebut, General Atlantic investor awal Property Finder sejak 2018 telah melepas sebagian sahamnya, namun tetap menjadi pemegang saham minoritas yang signifikan.
Kesepakatan ini akan memberi Property Finder akses ke keahlian global dari ketiga perusahaan ekuitas swasta, yakni Permira, Blackstone, dan General Atlantic, untuk memperluas platform mereka serta mendorong pertumbuhan di pasar properti kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).
Baca Juga: Warga Inggris Borong Properti di Dubai
Nilai valuasi dari transaksi ini tidak diungkapkan, dan masih menunggu persetujuan regulator yang berlaku.
Investasi ini juga menandai langkah pertama Permira di kawasan Timur Tengah, beberapa bulan setelah perusahaan tersebut membuka kantor di distrik keuangan Dubai.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ekuitas global semakin aktif mendekatkan diri dengan dana kekayaan negara (sovereign wealth funds) serta memanfaatkan peluang transaksi di Dubai.
Property Finder yang didirikan hampir dua dekade lalu, merupakan salah satu platform iklan properti terkemuka di kawasan, bersaing dengan pemain seperti Dubizzle dan Bayut.
Tahun lalu, Francisco Partners memberikan pembiayaan utang sebesar US$ 90 juta kepada Property Finder untuk mendanai pembelian kembali saham dari investor institusional pertamanya. Sejak itu, platform ini terus memperluas jangkauan regionalnya, termasuk menargetkan pertumbuhan di Arab Saudi dan Turki.
Sektor properti Dubai mengalami lonjakan karena investasi asing dan reformasi kebijakan residensi dari pemerintah.
Menurut Knight Frank, harga properti residensial di Dubai melonjak hampir 70% dalam empat tahun hingga Desember 2024. Namun, tren tersebut diperkirakan mulai melambat. Dalam laporan Mei lalu, Fitch Ratings memproyeksikan penurunan harga dua digit di pasar perumahan Dubai pada paruh kedua 2025 dan berlanjut hingga 2026.