kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pernah trending di Indonesia, pebisnis boba di Amerika Serikat juga terancam kandas


Senin, 24 Mei 2021 / 14:02 WIB
Pernah trending di Indonesia, pebisnis boba di Amerika Serikat juga terancam kandas


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Washington DC. Pelaku bisnis minuman boba atau bubble tea di Amerika Serikat (AS) terancam kandas. Pasalnya, sedang terjadi krisis boba di AS.

Minuman boba atau bubble tea adalah minuman manis kekinian yang digemari remaja dan anak-anak muda. Bubble tea juga sempat trending di Indonesia beberapa waktu.

Boba, topping berwarna gelap dan kenyal yang terbuat dari tapioka, kini menjadi langka di Amerika Serikat karena kurangnya bahan baku. Krisis boba ini juga menjadi efek lain dari pandemi Covid-19 di AS, setelah krisis tisu toilet, ragi roti, hingga saus tomat.

Oliver Yoon wakil presiden penjualan dan pemasaran global untuk Boba Direct yang menjadi pemasok berkata, kelangkaan terjadi selama berbulan-bulan karena masalah logistik di banyak industri. Ia menerangkan, terlalu banyak pengiriman dari Asia tetapi tidak ada cukup kapasitas untuk membawanya ke Amerika.

"Ada banyak peti kemas dalam jumlah besar dari luar negeri karena e-commerce, karena konsumen belanja, dan sayangnya, tidak cukup orang untuk mengeluarkan peti kemas ini dar kapal," kata Yoon dikutip dari NPR.

Kurangnya pekerja dan sopir di pelabuhan menimbulkan timbunan stok di sepanjang East Coast dan West Coast, yang membuat pengiriman tertunda dan produk tak segera sampai ke pengecer. "Yang saya dengar dari perusahaan ekspedisi dan industri angkutan truk adalah, 'Kami semua butuh bantuan. Kami butuh pekerja tambahan'," imbuhnya.

Baca juga: CDC Amerika Serikat menyelidiki masalah jantung pada penerima vaksin usia muda

Akibat krisis boba di AS ini, bisnis bubble tea pun terancam. Abdurahman Sharif contohnya yang memiliki Chi Tea di pinggiran Chicago. "Selama sebulan terakhir, setiap minggu, kami khawatir tentang bagaimana kami kehabisan rasa ini, tapioka. Kami kehabisan bahan-bahan ini, bahkan sampai sedotan," ungkap Sharif.

Ia membuka bisnis bubble tea-nya sejak delapan bulan lalu, dan kini khawatir kelangkaan boba akan merusak citra kedai dan kepercayaan konsumennya. "Setiap pekan kami harus mencoret varian rasa dari menu kami karena tidak ada bahannya, dan itu tidak akan ada selama dua sampai tiga minggu ke depan."

Oliver Yoon memperkirakan krisis boba di Amerika akan berlangsung sampai pertengahan musim panas. Dia mengimbau orang-orang untuk bersabar, dan meyakinkan mereka bahwa stok bahan baku nantinya akan sampai ke AS.

Yoon juga menyarankan orang-orang membeli varian topping lainnya sebagai pengganti boba. "Ada jeli kelapa. Ada boba pop, boba kristal. Kamu tahu, topping berbeda bisa jadi pelengkap untuk saat ini."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amerika Krisis Boba, Bisnis Bubble Tea Terancam",


Penulis : Aditya Jaya Iswara

Selanjutnya: Viral minuman boba bikin lumpuh, ini penjelasan dokter penyakit dalam




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×