Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Presiden Vladimir Putin mengatakan, aliran gas Rusia ke pelanggan Eropa berkurang karena kesalahan Barat sendiri. Dia memperingatkan, aliran gas itu bisa terus surut.
Mengutip Al Jazeera, pernyataan Putin pada Selasa (19/7) tersebut semakin meningkatkan tekanan pada Uni Eropa, yang khawatir Rusia bisa memotong gas untuk mendatangkan malapetaka ekonomi dan politik di Eropa pada musim dingin.
Pada Rabu (20/7), Uni Eropa akan menguraikan rencana darurat untuk mengurangi permintaan gas dalam beberapa bulan.
Berbicara kepada wartawan Rusia di Teheran, Iran, saat menghadiri pembicaraan dengan pemimpin Iran dan Turki, Putin menyatakan, jumlah gas yang dipompa melalui pipa Nord Stream ke Jerman akan turun lebih jauh.
Dari 60 juta menjadi sekitar 30 juta meter kubik per hari, atau sekitar seperlima dari kapasitasnya, jika turbin tidak segera diganti.
Baca Juga: Eropa Makin Cemas, Gazprom Deklarasi Force Majeure atas Pasokan Gas dari Rusia
Menurut Putin, ada lima unit pompa gas, yang dioperasikan oleh Siemens Energy di Nord Stream 1. Sementara satu unit lagi rusak karena "lapisan dalam runtuh".
Nord Stream 1, yang mengalir di dasar Laut Baltik ke Jerman, telah menjadi fokus sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang Moskow gambarkan sebagai "operasi militer khusus".
Gazprom, raksasa gas Rusia, mengurangi pengiriman gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman sebesar 60% bulan lalu, dengan alasan masalah teknis setelah turbin yang dikirim Siemens ke Kanada untuk perbaikan tidak dapat dikembalikan karena sanksi.
Putin menambahkan, Rusia bisa meluncurkan pipa Nord Stream 2 yang baru saja selesai, yang belum pernah beroperasi.
Tapi, dia menegaskan, pipa Nord Stream 2 hanya akan memiliki setengah dari kapasitas karena sisanya telah Rusia gunakan untuk kebutuhan domestik.