Sumber: Bloomberg |
SINGAPURA. Harga minyak hanya berubah sedikit di New York setelah persediaan minyak mentah di AS menggelembung lebih besar dari yang diprediksikan semula minggu lalu, dan kilang minyak juga mulai memangkas produksinya lantaran permintaan menyusut.
Persediaan minyak mentah per 23 Januari bertambah 6,2 juta barel menjadi 338,8 juta barel. Menurut Departemen Energi AS kemarin, level ini merupakan paling tinggi sejak Agustus 2007. Sejumlah analis yang disurvei oleh Bloomber malah hanya memprediksi persediaan minyak mentah hanya bertambah 2,9 juta barel. Dan minggu lalu, kilang minyak hanya mengoperasikan 82,5% dari yang kapasitas aslinya; dan kian menciut dari 83,3% sebelumnya.
Harga minyak untuk pengiriman Maret US$ 41,43 per barel, turun 73 sen atau 1,73% pada pukul 11.23 waktu Singapura di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga minyak naik 58 sen atau 1,4% menjadi US$ 42,16 di New York. Harga minyak ini telah menyusut 5,9% tahun ini, dan telah terkikis 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, suplai minyak di Cushing, Oklahoma, dimana oil yang diperdagangkan di Nymex digudangkan, bertambah 0,9% menjadi 33,5 juta barel minggu lalu. Level ini merupakan yang paling tinggi sejak April 2004. Asal tahu saja, menurut Lipow Oil Associates LLC, total kapasitas di sana adalah 47,7 juta barel.
Produksi kilang minyak memang berkurang seiring dengan sejumlah perusahaan yang mengumumkan penutupan pabriknya untuk perawatan dan mengubah produksi mereka dari heating oil menjadi gasoline. Analis telah memprediksi kilang minyak sebaiknya mengoperasikan 82,8% dari kapasitas yang ada.
Departemen Energi menyatakan, impor produk-produk minyak termasuk bensin dan distillate fuels, menyusut 3,6% minggu lalu menjadi 3,6 juta barel.
Minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Maret melandai tipis 63 sen atau 1,46% menjadi US$ 42,88 per barel pada pukul 11.52 waktu Singapura di ICE Futures Europe exchange London. Kontrak minyak kemarin naik US$ 1,17 atau 2,7% menjadi US$ 44,90 per barel.