Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ponsel milik Jeff Bezos diretas setelah melakukan chat dengan Pangeran Saudi Mohammed bin Salman pada layanan pesan terenkripsi WhatsApp. Hal ini diungkapkan oleh dua orang sumber yang akrab dengan analisis pelanggaran tersebut.
Melansir South China Morning Post, awal mula peretasan diyakini terjadi pada 2018 saat pangeran mengirimkan pesan ke Bezos.
Menurut salah seorang sumber South China Morning Post yang tak mau namanya disebut, para penyelidik menemukan bukti digital yang mengisyaratkan bahwa pesan itu berisi kode yang pada akhirnya menyebabkan terjadi peretasan telepon sang miliarder itu.
Baca Juga: Perkuat kampanye PM India, Jeff Bezos gelontorkan US$ 1 miliar untuk pengusaha kecil
Analisis forensik menunjukkan dengan keyakinan cukup tinggi bahwa akun WhatsApp yang digunakan oleh bin Salman terlibat, kata orang lain.
Harian Guardian melaporkan pada hari Selasa sebelumnya bahwa sebuah analisis telah menemukan bahwa pencurian data dari telepon Bezos pada tahun 2018 dimulai dengan file video yang sudah terinfeksi yang dikirim dari akun pribadi bin Salman.
The Financial Times, yang mengkonfirmasi unsur-unsur akun hacking The Guardian, mengatakan analisis itu dilakukan oleh perusahaan penasihat bisnis global FTI Consulting.
Baca Juga: Perusahaan Jeff Bezos, Amazon ancam memecat karyawan yang berbicara perubahan iklim
Perwakilan perusahaan tersebut menolak berkomentar, dengan mengatakan: "Kami tidak mengomentari, mengkonfirmasi atau menolak keterlibatan klien atau keterlibatan potensial".
Pengungkapan detail baru tentang pelanggaran keamanan yang memengaruhi pria terkaya di dunia muncul sekitar setahun setelah pengumuman mengejutkan bahwa Bezos dan istrinya, MacKenzie akan bercerai setelah 25 tahun menikah.
National Enquirer kemudian mengungkapkan perselingkuhan di luar nikah antara Bezos dan Lauren Sanchez, mantan presenter televisi, dalam serangkaian laporan yang mengandalkan pesan teks intim yang dikirim oleh Bezos.
Bezos kemudian menuliskan postingan yang tidak biasa di blognya dan mengancam tabloid yang mempublikasikan pesan teks dan foto yang lebih memalukan kecuali dia secara terbuka menegaskan bahwa tidak ada motivasi politik atau kekuatan luar di balik liputan tabloid.
Baca Juga: Jeff Bezos kehilangan Rp 140 triliun pada 2019, tapi tetap jadi orang terkaya dunia
Gavin de Becker, seorang konsultan keamanan untuk Bezos, kemudian mengatakan dia yakin pemerintah Arab Saudi telah mengakses telepon Bezos sebelum Enquirer membuka perselingkuhannya. Dia tidak memberikan bukti langsung apa pun untuk mendukung klaimnya, yang katanya berasal dari "penyelidik kami dan beberapa ahli".
De Becker mengutip hubungan bisnis Enquirer dengan Saudi, serta liputan keras tentang pembunuhan seorang pengkritik rezim Saudi oleh Washington Post milik Jeff Bezos, sebagai alasan mengapa bin Salman mungkin berusaha untuk mencelakakan pendiri Amazon.
Baca Juga: Amazon pertimbangkan buka toko ritel perdana di Jerman
Washington Post melaporkan pada tahun lalu bahwa Badan Intelijen Pusat mengaitkan putra mahkota dengan pembunuhan terhadap kolumnis Jamal Khashoggi.
De Becker menolak mengomentari laporan The Guardian Selasa di luar pernyataan panjangnya tahun lalu, yang diposting di situs berita The Daily Beast.
Kedutaan Saudi tidak segera menanggapi pesan dari South China Morning Post.
Tidak jelas apakah dugaan peretasan telepon Bezos juga mengakses informasi perusahaan Amazon yang sensitif. Amazon belum mengomentari masalah ini.