Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Situasi di Laut China Selatan tampak tegang. Para analis menilai, China saat ini tengah mempersiapkan diri untuk bertahan melawan segala provokasi militer AS. Salah satunya dengan memamerkan kekuatan militernya di Laut China Selatan.
Dengan pilot dari jet tempur berbasis kapal induk yang terbang di atas, kapal perang yang berlayar di bawah, dan pesawat anti-kapal selam yang melakukan pengawasan di Laut China Selatan, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) tampak unjuk gigi, bahkan jika AS melanjutkan penggunaan kapal induknya yang sudah terinfeksi Covid-19.
Televisi Pusat China (CCTV) melaporkan pada hari Senin melaporkan, Yuan Wei, seorang pilot PLA ace jet tempur J-15 tampak menerbangkan sejenis jet tempur dalam latihan yang diadakan dari pelabuhan angkatan laut Laut China Selatan di Provinsi Hainan, Tiongkok Selatan.
Baca Juga: Balas ancaman tarif Gedung Putih, China bisa melakukan hal ini kepada AS...
Menurut pengamat militer, gugus tugas kapal induk Liaoning menyelesaikan latihan Laut China Selatan pada hari Kamis, sehingga pelatihan Yuan mungkin dimaksudkan untuk Shandong, kapal induk kedua Tiongkok yang baru-baru ini ditugaskan, yang diyakini ditempatkan di pintu depan Laut China Selatan, Hainan.
Anggota militer yang juga melakukan latihan di Laut China Selatan adalah kapal perang dari Kelompok Tugas Escort Angkatan Laut ke-35 PLA. Kapal perusak Taiyuan, fregat Jingzhou dan kapal pengisian ulang Chaohu melakukan pelatihan anti-pembajakan dan penembakan langsung di sana pada hari Sabtu, CCTV melaporkan pada hari Selasa.
Baca Juga: China minta AS: Tangani urusan dalam negeri dengan benar lebih dulu
Tidak hanya itu, Harian PLA melaporkan pada hari Senin, pesawat anti-kapal selam di bawah PLA Southern Theatre Command Navy baru-baru ini juga melakukan misi patroli dan anti-kapal selam.
Pada tanggal 28 April, Komando Teater Selatan PLA mengusir kapal perusak AS, USS Barry, ketika masuk ke perairan teritorial Tiongkok di lepas Kepulauan Xisha di Laut China Selatan. Namun, AS melanjutkan dan mengirim kapal penjelajah USS Bunker Hill ke Kepulauan Nansha pada 29 April. AS juga dilaporkan menerbangkan pembom B-1B di atas Laut China Selatan dan Laut China Timur selama liburan May Day.