kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Pertama Kali dalam Satu Dekade, Korea Selatan Pangkas Pengeluaran Tahunan


Selasa, 30 Agustus 2022 / 09:06 WIB
Pertama Kali dalam Satu Dekade, Korea Selatan Pangkas Pengeluaran Tahunan
ILUSTRASI. Uang Won Korea Selatan


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Demi menstabilkan ekonomi yang tertekan pandemi, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memotong pengeluaran tahunan pada 2023. Ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan Negeri Ginseng dalam lebih dari satu dekade.

Dilansir dari Reuters (30/8), Kementerian Keuangan Korea Selatan mengatakan pengeluaran pemerintah akan menjadi 639 triliun won atau sekitar US$473 miliar di tahun 2023.

Jumlah itu 6% lebih rendah dari tahun ini, bahkan setelah mendapatkan dua kali anggaran tambahan. Penurunan seperti ini terakhir kali terjadi pada tahun 2010.

Dengan asumsi tidak ada tambahan anggaran untuk tahun 2023, maka pengeluaran Korea Selatan akan tumbuh sebesar 5,2%, laju paling lambat sejak 2017.

Baca Juga: Atasi Ancaman Nuklir Korea Utara, Korea Selatan Perbarui Rencana Operasional Militer

Keputusan ini akan menjadi langkah besar bagi pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol yang masih seumur jagung. Pendahulunya, Moon Jae In, terkenal dengan pengeluaran fiskal yang agresif dalam beberapa tahun terakhir, terutama berkat stimulus besar-besaran yang diambil selama pandemi.

Keputusan Yoon sepertinya tidak lepas dari kebijakan Bank of Korea yang menaikkan suku bunga dengan total 2 poin persentase sejak Agustus tahun lalu.

Kementerian Keuangan Korea Selatan dalam pernyataan menegaskan bahwa negara saat ini sudah mengubah kebijakan fiskal demi mengamankan kehidupan generasi mendatang.

Baca Juga: Eropa bakal Merasakan Musim Dingin yang Berat di Tengah Krisis Gas Alam

"Pemerintah mengubah sikap kebijakan fiskalnya sepenuhnya ke 'pembiayaan yang sehat' untuk mengamankan kesinambungan fiskal, meningkatkan kredit eksternal dan membelanjakan secara bertanggung jawab untuk generasi mendatang," ungkap kementerian.

Pemerintahan Yoon bertujuan untuk mempertahankan rasio defisit fiskal terhadap PDB pada tingkat pertengahan 2% dan rasio utang di bawah tingkat pertengahan 50% hingga tahun 2026.

Demi mencapai targetnya, pemerintah mengatakan akan mengalihkan beberapa proyek publik ke sektor swasta. Di saat yang sama, pemerintah juga akan memotong gaji pejabat senior di tingkat tertinggi pemerintahan.

Pemerintah Korea Selatan kabarnya akan menyampaikan rencana anggaran baru ke majelis nasional pada hari Jumat nanti.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×