kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan ekonomi menopang bisnis V-Guard (3)


Jumat, 02 November 2018 / 10:10 WIB
Pertumbuhan ekonomi menopang bisnis V-Guard (3)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

Berhasrat menjadi pengusaha, memicu Kochouseph Chittilappilly nekad merintis usaha sendiri meski tidak memiliki modal cukup. Ia memutuskan berhenti dari perusahaan tempat ia bekerja untuk menjajal peruntungan menjadi pengusaha. Uang tabungan yang terbatas membuatnya harus mencari pinjaman. Sejumlah bank tidak ada yang tertarik dengan proposal bisnisnya. Sang ayah menjadi penyelamat sehingga akhirnya V-Guard Industries bisa berdiri.

Berkat kenangan masa kecilnya, Kochouseph Chittilappilly meraih kesuksesan di industri elektonik dengan mendirikan V-Guard Industries Limited. Berkat bisnis ini kekayaan pribadinya saat ini menembus US$ 1,2 miliar versi Majalah Forbes dan menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia.

Namun untuk sampai ke tahap itu, jalan yang ia lewati tak selalu mulus. Setelah bekerja di sebuah perusahaan elektonik, ia memutuskan keluar dan mendirikan perusahaan sendiri. Meski pekerjaan lamanya memberi Kochouseph cukup tabungan, nilainya masih terlalu kecil untuk menjadi modal dalam membangun perusahaan.

Ia mencoba mendekati sumber-sumber uang untuk mencari pinjaman. Sayangnya, semua bank yang ia datangi tak ada yang tertarik dengan proyek yang ia dirikan. Semua proposal ditolak. Hal ini membuatnya harus memutar otak untuk mendapatkan uang dari sumber lain.

Untungnya, ia berhasil meyakinkan sang ayah untuk memberi pinjaman. Ayahnya meminjamkan uang sebesar US$ 1.351 sebagai modal.

Uang pinjaman itu tak pernah ditagih oleh sang ayah, sehingga membuatnya benar-benar merasa berutang budi. Sebab tanpa bantuan tersebut, ia tak bisa mewujudkan impiannya.

Ia lantas mendirikan usaha bernama V-Guard. Huruf V merupakan kependekan dari voltase. Dengan begitu ia memiliki visi untuk membuat produk yang bisa memberikan keamanan dalam penggunaan produk elektronik kepada konsumennya. Unsur perlindungan semakin diperkuat dengan menggunakan kanguru sebagai logo perusahaan.

Awal usaha Kochouseph hanya sendirian. Ia membuat stabilisator voltase sendiri, lalu menjualnya sendiri. Ia bisa menjual 15 stabilisator voltase seorang diri selama sebulan. \

Perlahan angka penjualannya meningkat menjadi 30 unit saban bulan. Dengan permintaan yang terus meningkat, akhirnya ia mulai membuka lowongan kerja.

Tapi yang ia pilih hanya dua orang pekerja dengan kemampuan yang belum terlatih. Kochouseph lebih memilih melatih sendiri orang-orang yang dinilainya punya kemauan untuk belajar. Meski pilihan itu membuatnya harus bekerja lebih keras sampai para pekerjanya matang dan bisa diandalkan.

Untuk bisa bersaing dengan produk yang sudah lebih lama di pasaran, ia memiliki strategi khusus. Pengalaman serta pengetahuannya bekerja di divisi riset dan pengembangan melatih penciumannya terhadap kelemahan produk kompetitor. Lalu dia mengembangkan produk yang bisa mengisi kekurangan dari produk-produk tersebut.

Perlahan bisnisnya makin besar. Ekspansi pun terus dilakukan hingga V-Guard telah menjadi perusahaan kelas menengah dengan kapasitas produk yang cukup besar. Bisnisnya makin moncer di awal tahun 1980-an seiring dengan pertumbuhan ekonomi di India. Tren ini mendorong masyarakat untuk makin banyak berbelanja produk elektronik.

Banyaknya produk elektronik yang dipakai di rumah tangga tidak dibarengi oleh kualitas daya listrik yang juga ditingkatkan dengan maksimal. Hal ini membuat stabilitas listrik menjadi terganggu. Praktis masalah ini jadi peluang bisnis bagi V-Guard karena permintaan stabilisator jadi meroket.

Sayang V-Guard kembali ditempa masalah. Pada pertengahan tahun 1980-an terjadi aksi unjuk rasa serikat pekerja di wilayahnya. Berbagai perusahaan di Kerala tertimpa masalah operasional, termasuk perusahaan miliknya. Ia merasa, ada orang luar yang memiliki agenda tersembunyi.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×