kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan ekspor impor China di bulan Juli melambat, ini penyebabnya


Sabtu, 07 Agustus 2021 / 11:01 WIB
Pertumbuhan ekspor impor China di bulan Juli melambat, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Ekspor impor China di bulan Juli melambat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Lonjakan kasus Covid-19 membuat pertumbuhan ekspor dan impor China bulan Juli 2021 melambat. Terlebih, kenaikan kasus terjadi di provinsi yang berada di sebelah timur dan selatan, yang juga merupakan pusat ekspor utana China. 

Berdasarkan data Kantor Bea Cukai China, ekspor di bulan Juli naik 19,3% dibandingkan tahun sebelumnya (yoy). Kenaikan ini melambat dibanding bulan Juni yang melesat 32,2% yoy. Analis yang disurvei Reuters sebelumnya memperkirakan ekspor Juli naik 20,8%.

Sementara itu, impor Juli hanya naik 28,1% yoy, melambat dibandingkan dengan data Juni yang tumbuh 36,7%. Realisasi tersebut juga di bawah proyeksi analis, yang memperkirakan kenaikan 33%. 

Dengan hasil itu, China mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$ 56,48 miliar di bulan Juli. Naik dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$ 51,53 miliar. 

Eksportir terbesar dunia itu telah melakukan pemulihan ekonomi yang mengesankan dari kemerosotan yang disebabkan oleh virus corona dalam beberapa bulan pertama tahun lalu setelah dengan cepat menahan pandemi.

Baca Juga: Kejaksaan Beijing memulai gugatan terhadap anak usaha Tencent, ini alasannya

Tetapi infeksi baru pada bulan Juli, terutama disebabkan oleh strain Delta yang sangat menular, telah menyebar ke puluhan kota di China. Ini mendorong pemerintah setempat untuk melakukan pengetatan dan memerintahkan jutaan orang untuk diuji. China juga menangguhkan operasional beberapa bisnis, termasuk pabrik.

Cuaca buruk di bulan lalu yang menyebabkan banjir musiman di beberapa daerah di China tengah turut menghambat produksi sejumlah industri. 

Selain hambatan dari upaya untuk melawan penyebaran varian Delta, eksportir China juga berjuang dengan kekurangan semikonduktor global yang sedang berlangsung, kemacetan logistik, dan biaya bahan baku dan pengiriman yang lebih tinggi.

Pengiriman China yang lebih lambat juga mencerminkan moderasi dalam bisnis Amerika Serikat (AS) pada bulan Juli, di tengah kendala pasokan. Ini juga menunjukkan pendinginan di ekonomi terbesar dunia setelah apa yang diharapkan di kuartal kedua yang kuat.

Berdasarkan perhitungan Reuters, surplus perdagangan China dengan Amerika Serikat naik menjadi US$ 35,4 miliar. Data bea cukai menunjukkan, jumlah itu naik dari surplus perdagangan bulan Juni 2021 yang sebesar US$ 32,58 miliar. 

Selanjutnya: Debut di bursa saham sukses besar, harta pendiri Bukalapak ini tembus Rp 4,78 triliun




TERBARU

[X]
×