Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - PARIS. Prancis tengah mengadakan kompetisi internasional untuk mendesain ulang bangunan gereja Katedral Notre Dame yang telah rusak akibat kebakaran bulan lalu. Uniknya, perusahaan arsitektur mengusulkan untuk mengganti atap katedral dengan kolam renang.
Ulf Mejergren Architects (UMA) yang berbasis di Stockholm, Swedia telah menyusun rencana untuk membuat kolam berbentuk salib yang meliputi seluruh area atap katedral. Nantinya Kolam renang tersebut dikelilingi oleh 12 patung rasul yang seakan tengah melarikan diri dari neraka.
“Menurut pendapat kami, katedral bukanlah pulau terisolasi di pusat kota. Itu milik kota dan milik rakyat, " kata UMA seperti dilansir The Guardian, Rabu (15/5).
Sementara perusahaan media arsitektur dan desain, Studio NAB mengusulkan desain atap seperti rumah kaca raksasa. Sedangkan yang lain menyarankan taman atau teras bahkan hutan disertai pembangunan menara kaca atau logam polos.
Seorang arsitek asal Inggris, Norman Foster menyarankan agar menara gereja dibentuk dengan gaya kontemporer dan sangat spiritual. Namun beberapa pihak mengatakan menara tidak boleh dibangun kembali, tapi hanya dibuat menara kecil yang terbuat dari sinar cahaya. "Kami tidak berkewajiban membangun kembali secara identik," kata arsitek Alexandre Chassang , yang telah merancang proposal untuk menara kaca.
Setelah gereja Notre Dame terbakar April lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan kontes internasional untuk mendesain ulang gereja tersebut. Secara terbuka, ia ingin tempat ibadah itu dibangun dengan gaya kontemporer sehingga bentuknya lebih indah dari sebelumnya.
Sementara Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe, menyerukan desain menara baru itu disesuaikan dengan teknik dan selera zaman sekarang. Namun ide-ide yang disiarkan secara publik ini kemungkinan mengusik kelompok tradisional yang tetap mengiginkam katedral gotik abad ke-12 lengkap dengan menara abad ke-19 seperti dibuat arsitek Eugène Viollet-le-Duc.
Florian Renucci, seorang tukang batu di situs bangunan abad pertengahan eksperimental di Guédelon di Burgundy, percaya Notre Dame harus dipulihkan seperti semula. Menurutnya, pemulihan Notre Dame harus menghormati teknik-teknik era di mana ia dibangun, dengan menghormati keseluruhan harmoni gotik yang berasal dari kombinasi manusia yang membangunnya dan bahan-bahan yang mereka gunakan, seperti batu, kayu, besi dan kaca.
“Kita harus menghormati semangat pekerjaan masa itu. Masa gotik adalah titik tertinggi dalam arsitektur. Jika kita melakukannya dengan benar maka itu akan berlangsung 1.000 tahun lagi," tutupnya.