Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Perusahaan pertambangan Amerika Serikat (AS) Piedmont Lithium mengatakan, pihaknya baru saja menyelesaikan pengurangan tenaga kerja sebesar 27%. Langkah ini sebagai bagian dari rencana pemangkasan biaya di tengah penurunan harga litium.
Perusahaan mengatakan, mereka memperkirakan akan menyelesaikan sebagian besar inisiatif penghematan biayanya pada akhir kuartal pertama. Dengan target penghematan tahunan sekitar US$10 juta.
Baca Juga: Sekitar 528 Pegawai Snap Bakal Kena PHK
Pada bulan Januari, pesaingnya yang lebih besar, Albemarle, telah mengumumkan niatnya untuk memangkas tenaga kerja dan menghentikan ekspansi sebagai respons terhadap penurunan harga logam yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik.
“Tindakan pengurangan biaya ini, meskipun sulit, namun diperlukan untuk memposisikan perusahaan dalam jangka panjang. Harga lithium telah turun tajam dan konsensus pasar saat ini negatif,” kata CEO Piedmont Lithium Keith Phillips dalam sebuah pernyataan, Selasa (6./2)
Pasokan logam global telah melampaui permintaan dari pasar baterai selama setahun terakhir, yang mengakibatkan penurunan harga sebesar 81%, menurut Benchmark Mineral Intelligence.
Piedmont mengatakan, pihaknya telah memberikan informasi tambahan kepada regulator Carolina Utara untuk mendapatkan izin pertambangan yang telah lama tertunda dan keputusannya diperkirakan akan diambil dalam beberapa minggu mendatang.
Baca Juga: Gelombang PHK Massal Belum Usai, UPS Bakal Pangkas 12.000 Pekerja
Perusahaan ini juga berinvestasi di Sayona Mining yang berfokus di Quebec dan Atlantic Lithium yang berfokus di Ghana, sehingga mengamankan akses terhadap litium dari kedua perusahaan.