kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Perusahaan Jeff Bezos memotong tunjangan kesehatan karyawan paruh waktu


Senin, 16 September 2019 / 05:00 WIB
Perusahaan Jeff Bezos memotong tunjangan kesehatan karyawan paruh waktu


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  CEO Amazon Jeff Bezos tengah mendapat sorotan. Setelah ia dikritik karena menutup surat kabar yang diterbitkan The Washington Posat yakni Express, Bezos kembali mendapat cibiran setelah perusaha-anya yang di bawah naungan Amazon yakni Whole Foods memutuskan memotong tunjangan kesehatan bagi pekerja paruh waktu pekan lalu.

Mengutip Businessinsider, Minggu (15/9), keputusan mendadak perusahaan milik Bezos tersebut membuat ribuan karyawan paruh waktu di perusahaan itu kehilangan sebagian manfaat perlindungan kesehatan yang mereka peroleh dari perusahaan tempat mereka memperoleh nafkah.  Sebagai informasi pada tahun 2017, Amazon membeli Whole Foods dengan harga US$ 13,7 miliar.

Baca Juga: Jeff Bezos dukung pengembangan ilmu komputer dan robotika di sekolah umum Nashville

Businessinsider menulis bahwa keputusan itu, menunjukkan Bezos bukan hanya munafik tapi itu membuktikan mengapa para karyawannya tidak boleh terlalu memercayai lagi kata-kata manis yang keluar dari mulut CEO Amazon tersebut.

Apalagi selang beberapa pekan sebelumnya, pada Agustus 2019, Bezos bergabung dengan 180 CEO perusahaan besar di AS mulai dari Apple sampai JP Morgan, mereka menandatangani pernyataan bersama mengenai komitmen dari kelompok industri Business Roundtable yang berjanji untuk memberikan nilai kepada semua pemangku kepentingan mereka.

Dalam salah satu pernyataan bersama itu, berbunyi bahwa perusahaan berkomitmen berinvestasi kepada karyawan mereka. Hal itu dimulai dengan memberikan mereka kompensasi secara adil dan memberikan manfaat yang penting bagi karyawan. Kendati demikian, tidak ada ikatan yang secara hukum dapat menuntut mereka bila hal itu tidak dijalankan.

Seorang karyawan Whole Foods yang sudah bekerja 15 tahun, berbicara secara anonoim mengatakan, keputusan perusahaan itu sebuah keputusan yang meninggalkan karyawan mereka dan keluarganya yang selama ini bergantung dari manfaat-manfaat yang diberikan perusahaan.

Baca Juga: Mengesankan bagaimana Jeff Bezos dan Amazon mengepung ibu kota AS

Sementara itu, pihak Amazon sendiri mengatakan bahwa keputusan itu hanya memengaruhi 2% saja dari total karyawan mereka. Kendati kecil, tapi jumlah tersebut mencapai 1.900 karyawan.

Namun Amazon membela diri dengan mengatakan, beberapa karyawan paruh waktu yang terdampak keputusan tersebut akan dipindahkan ke jam penuh dan perubahan ini diklaim Amazon akan menciptakan model penjadwalan yang lebih adil dan efisien. Tetapi beberapa karyawan juga tidak dapat menambah jam kerja mereka dan dipaksa mencari pekerjaan lain yang memberikan manfaat bagi mereka.

Untuk menghadapi situasi genting seperti ini, Businessinsider, menyarankan agar karyawan mendukung politisi yang mengadvokasi kebijakan yang melindungi pekerja dan memastikan perusahaan dapat dimintai pertanggungjawabannya.

Selain itu, pekerja juga dapat bersatu melalui serikat pekerja untuk menciptakan kerangka kerja hukum yang dapat ditawar bersama untuk memastikan manfaat yang diperoleh karyawan tidak dapat ditarik secara tiba-tiba oleh perusahaan.

Baca Juga: Jeff Bezos dan Elon Musk, dua pemimpin paling inovatif dengan misi berani



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×