kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan Jepang pangkas besar-besaran belanja modal di tengah pandemi corona


Jumat, 11 September 2020 / 11:48 WIB
Perusahaan Jepang pangkas besar-besaran belanja modal di tengah pandemi corona
ILUSTRASI. People wearing protective masks make their way amid the coronavirus disease (COVID-19) pandemic at a business district in Tokyo, Japan August 4, 2020. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Sebuah survei pemerintah menunjukkan perusahaan-perusahaan di Jepang berencana untuk melakukan pemotongan belanja modal di tahun 2020. Ini menjadi pemangkasan belanja modal terburuk lebih dari satu dekade terakhir. Apalagi jika bukan karena pandemi virus corona menghantam keuntungan para pebisnis. 

Ini menyoroti tantangan yang dihadapi perdana menteri Jepang berikutnya, ketika pembuat kebijakan mencoba menyeimbangkan kebutuhan untuk menahan virus dan mendukung ekonomi yang bergulat dengan resesi pascaperang terburuk.

Baca Juga: Sah, Jepang dan India tandatangani kesepakatan kerja sama pertahanan baru

"Perusahaan tidak punya banyak pilihan selain memangkas pengeluaran ketika prospek laba mereka sangat suram," kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute seperti dikutip Reuters, Jumat (11/9). 

Jepang dapat melihat lebih banyak perusahaan memangkas pengeluaran dan memangkas pekerjaan menjelang akhir tahun. "Ini berarti akan membutuhkan waktu yang cukup lama bagi perekonomian untuk kembali ke tingkat sebelum pandemi," katanya.

Baca Juga: Asyik! Sebentar lagi nonton anime makin mudah lewat kanal YouTube Muse Indonesia

Survei triwulanan yang diterbitkan Jumat (11/9) menunjukkan, perusahaan di Jepang berencana untuk memotong belanja modal sebesar 6,8% pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2021, atau lebih besar dari penurunan 4,4% yang diproyeksikan tiga bulan lalu.

Itu merupakan usulan pemotongan terbesar sejak Januari-Maret 2010, ketika ekspor Jepang terhambat oleh krisis keuangan global.

Produsen berencana mengurangi belanja modal sebesar 4,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara non-produsen merencanakan penurunan 8,1%. Ini menunjukkan bahwa merosotnya laba mengurangi selera belanja di seluruh industri.

Baca Juga: Jarang disorot, Jepang sedang siapkan pesawat tempur terbaiknya

Perusahaan memproyeksi penjualan turun 6,8% pada tahun fiskal saat ini, lebih buruk dari penurunan 5,2% yang diproyeksikan tiga bulan lalu.  Mereka memperkirakan laba berulang turun 23,2% di 2020 dan menjadi laju penurunan tercepat sejak 2009.  Produsen otomotif dan perusahaan sektor jasa menjadi yang paling terpukul oleh krisis.

Jepang mengalami kontraksi ekonomi pascaperang terburuk pada kuartal kedua. Analis mengharapkan hanya rebound tipis di kuartal saat ini.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×