kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perusahaan makanan terbesar di dunia siapkan miliaran dolar untuk beli sampah plastik


Jumat, 17 Januari 2020 / 15:18 WIB
Perusahaan makanan terbesar di dunia siapkan miliaran dolar untuk beli sampah plastik
ILUSTRASI. Logo Nestle. Nestle, perusahaan makanan terbesar di dunia siapkan miliaran dolar untuk beli sampah plastik. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Industri makanan di dunia kini berlomba untuk mengurangi konsumsi plastik yang telah menjadi isu besar. Bahkan Nestlé mengatakan bersedia mengeluarkan lebih dari US$ 2 miliar untuk mengurangi masalah ini.

Dilansir dari CNN, perusahaan makanan terbesar di dunia ini mengatakan bahwa mereka akan memotong pos lain dari bisnisnya agar bisa mengalokasikan dana lebih dari 1,5 miliar franc Swiss atau US$ 1,6 miliar untuk membeli 2 juta metrik ton plastik daur ulang hingga 2025.

Baca Juga: Taliban terbuka gencatan senjata 10 hari dengan AS bila perundingan di Doha berhasil

Nestlé mengatakan akan membayar di atas harga pasar untuk bahan daur ulang yang merupakan bagian dari strateginya untuk mengurangi kekurangan plastik bekas yang cocok untuk kemasan makanan. 

Hal ini pun diharapkan bisa memikat pemasok plastik bekas ke dalam pasar bisnis baru tersebut. Nestlé yakin hal itu akan membantu perusahaan memenuhi tujuannya mengurangi penggunaan plastik baru hingga sepertiganya pada tahun 2025.

"Membuat plastik daur ulang yang aman untuk makanan adalah tantangan besar bagi industri kami," kata Mark Schneider, Kepala Eksekutif Nestlé (NSRGF).

"Itulah sebabnya selain meminimalkan penggunaan plastik dan mengumpulkan limbah, kami ingin menutup lingkaran dan membuat lebih banyak plastik dapat didaur ulang tanpa batas," tambahnya.

Baca Juga: Bank of Korea mempertahankan suku bunga, didorong pemulihan ekonomi

Sander Defruyt, pakar plastik di Ellen MacArthur Foundation, mengatakan bahwa perusahaan makanan memiliki tantangan yang lebih besar daripada perusahaan konsumen lain dalam hal mengganti kemasan plastik.

Ellen MacArthur Foundation adalah badan amal Inggris yang didedikasikan untuk membangun ekonomi sirkuler. Yayasan ini memiliki Unilever dan Grup H&M di antara para mitranya.

Apa yang Nestlé harapkan adalah menciptakan ekonomi untuk plastik tingkat makanan yang akan memastikan bahan tersebut tidak pernah menjadi limbah. Defruyt mengatakan strategi itu bisa merangsang pasar yang saat ini nyaris tidak ada.

Baca Juga: Serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS sebabkan 8 tentara cedera

Nestlé juga mengumumkan dana ventura sebesar US$ 260 juta untuk berinvestasi pada perusahaan baru yang fokus pada pengemasan berkelanjutan. 

Total pengeluaran untuk inisiatif tersebut dapat mencapai 2 miliar franc Swiss atau setara US$ 2,1 miliar.

"Sangat menggembirakan bahwa Nestlé akhirnya berkomitmen untuk mengurangi ketergantungannya pada plastik baru," kata Matthias Wüthrich, juru kampanye senior di Greenpeace Switzerland dalam sebuah pernyataan. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×