Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
“Saya tidak pernah mengenal seseorang yang pada dasarnya baik hati, namun meninggal tanpa teman,” kata Buffett. "Dan saya kenal banyak orang kaya yang meninggal tanpa teman."
Persahabatan Buffett dan Munger mungkin merupakan contoh utama dari hal ini. Buffett sebelumnya mengatakan kepada CNBC pada tahun 2021 bahwa di awal karir mereka, mereka berusaha untuk bergaul dengan orang-orang yang ingin mereka ajak bergaul.
"Dan jika kami bergaul dengan orang-orang brengsek, itu adalah masalah kami, tetapi kami tidak perlu melakukannya," jelas Buffett.
“Apa yang hebat adalah jika Anda bisa melakukan apa yang Anda inginkan dalam hidup dan bergaul dengan orang-orang yang ingin Anda ajak bergaul dalam hidup. Dan kami berdua memiliki semangat itu sepanjang masa," kata Buffett kepada CNBC, merujuk pada Munger.
Meskipun Munger menegaskan bahwa keracunan dapat menghambat kesuksesan seseorang, sikap ini juga dapat merugikan lingkungan kerja. Budaya kerja yang beracun adalah faktor paling signifikan yang dapat mendorong seorang karyawan untuk berhenti, menurut penelitian dari MIT Sloan School of Management.
Baca Juga: Strategi Bisnis Warren Buffett yang Cerdas Saat Inflasi
Menurut penelitian tersebut, gaji yang buruk dan ketidakamanan kerja juga dapat membuat karyawan menjauh, namun penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor ini tidak berpengaruh terhadap budaya kerja yang beracun.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, para pemimpin dan manajer perusahaan dapat memainkan peran penting dalam membentuk budaya perusahaan dan mendorong sikap-sikap tersebut agar diterapkan ke seluruh perusahaan.
Dan jika manajer atau karyawan yang beracun itu tampaknya tidak berubah, sesuai saran Munger, mungkin inilah saatnya untuk memecat mereka.