Sumber: Russia Today | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Chief Executive Officer Meta, Mark Zuckerberg, mengungkapkan bahwa otoritas keamanan Amerika Serikat (AS), termasuk Central Intelligence Agency (CIA).
Lembaga ini dapat membaca pesan WhatsApp dengan masuk secara langsung ke perangkat pengguna. Hal ini, kata Zuckerberg, memungkinkan bypass enkripsi end-to-end yang ditawarkan platform tersebut.
Dalam podcast Joe Rogan Experience pada Jumat lalu, Zuckerberg menjelaskan bahwa enkripsi WhatsApp mencegah Meta untuk mengakses isi pesan pengguna.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Umumkan Perubahan Kebijakan Besar Jelang Pelantikan Trump, Apa Itu?
Namun, perlindungan ini tidak berlaku jika seseorang memiliki akses fisik atau masuk ke perangkat pengguna.
Komentar ini muncul saat Rogan bertanya tentang klaim pembawa acara Tucker Carlson, yang sebelumnya menyatakan bahwa CIA dan NSA telah menyadap pesannya untuk menggagalkan upaya wawancara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Carlson menuduh badan-badan intelijen AS memata-matai pesan dan emailnya, yang kemudian membocorkan rencana tersebut hingga membuat Moskow ragu untuk melanjutkan komunikasi.
Baca Juga: Tunduk, Bos Meta Mark Zuckerberg Bertemu Donald Trump
Zuckerberg menjelaskan bahwa meskipun enkripsi WhatsApp membuat Meta tidak dapat melihat isi pesan, alat seperti Pegasus—spyware buatan perusahaan Israel, NSO Group—dapat digunakan untuk masuk secara rahasia ke ponsel dan mengakses data pengguna.
"Mereka hanya perlu mengakses ponsel Anda. Jadi, meskipun pesannya terenkripsi, mereka tetap bisa melihatnya secara langsung," kata Zuckerberg.
Untuk mengurangi risiko ini, Meta menawarkan fitur pesan yang bisa hilang setelah jangka waktu tertentu. Menurut Zuckerberg, ini memberikan standar keamanan yang lebih baik.
"Jika ponsel Anda telah diretas, maka pesan akan terlihat. Namun, dengan enkripsi dan pesan yang menghilang, itu memberi tingkat privasi yang cukup baik," tambahnya.
Pernyataan ini kembali memicu perdebatan tentang privasi digital dan pengawasan pemerintah. Meskipun enkripsi end-to-end dipuji karena melindungi data pengguna, badan seperti CIA dan FBI menyatakan bahwa teknologi ini dapat menghambat upaya memerangi kejahatan dan terorisme.
Sebuah dokumen pelatihan FBI pada 2021 mengindikasikan bahwa penegak hukum AS dapat mengakses pesan terenkripsi dari platform seperti iMessage, Line, dan WhatsApp dalam kapasitas terbatas, tetapi tidak dari Signal, Telegram, atau Wickr.
Baca Juga: Kunci Sukses Mark Zuckerberg Masuk Anggota Klub US$200 Miliar
Selain itu, cadangan pesan di layanan cloud yang dilengkapi kunci enkripsi juga dapat menjadi titik lemah yang dimanfaatkan untuk akses.
Komentar Zuckerberg menyoroti kelemahan keamanan pada perangkat pengguna yang menjadi tantangan besar dalam menjaga privasi digital di era pengawasan teknologi tinggi.