kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.065   -15,76   -0,22%
  • KOMPAS100 1.047   -0,56   -0,05%
  • LQ45 821   -0,42   -0,05%
  • ISSI 210   -0,21   -0,10%
  • IDX30 422   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 504   -0,41   -0,08%
  • IDX80 120   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 123   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   -0,22   -0,16%

Mark Zuckerberg Umumkan Perubahan Kebijakan Besar Jelang Pelantikan Trump, Apa Itu?


Kamis, 09 Januari 2025 / 20:38 WIB
Mark Zuckerberg Umumkan Perubahan Kebijakan Besar Jelang Pelantikan Trump, Apa Itu?
ILUSTRASI. Kurang dari dua minggu sebelum pemerintahan baru Donald Trump dimulai, CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan serangkaian perubahan kebijakan. REUTERS/Stephen Lam


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurang dari dua minggu sebelum pemerintahan baru Donald Trump dimulai, CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan serangkaian perubahan kebijakan yang besar yang akan menghapus fact-checkers di platform perusahaan dan mengurangi pembatasan pada posting yang dapat dibagikan oleh penggunanya.

Zuckerberg menyatakan bahwa perubahan ini dimaksudkan untuk mengatasi "bias" politik dan mengurangi "sensor," yang menggemakan argumen yang telah lama diajukan oleh Presiden terpilih Donald Trump dan pendukungnya tentang platform tersebut.

Model Community Notes Sebagai Pengganti Fact-Checkers

Mengutip vox, sebagai pengganti fact-checkers, Facebook akan mengadopsi model "Community Notes" yang mirip dengan yang digunakan di platform X.

Pada platform X, Community Notes memungkinkan pengguna untuk menambahkan konteks dan koreksi pada posting orang lain, meskipun penelitian menunjukkan bahwa sistem ini bisa lebih lambat dan mencakup subjek yang berbeda dari fact-checking profesional.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Ungkap Risiko Terbesar dalam Dunia yang Berubah Cepat

Zuckerberg juga mengumumkan bahwa platform tersebut akan melonggarkan kebijakan moderasi konten dan membiarkan lebih banyak konten terkait isu-isu seperti "imigrasi dan gender" untuk tetap dipublikasikan, alih-alih menghapusnya. (Menurut tinjauan dari Wired, beberapa perubahan ini sudah mulai diberlakukan.)

Kembali Menyajikan Konten Politik

Meta sebelumnya telah mengurangi konten politik dan membatasi distribusinya di platformnya, dengan alasan permintaan pengguna untuk mengurangi konten tersebut di feed mereka. Zuckerberg mengumumkan bahwa Meta akan mulai kembali memperkenalkan lebih banyak konten politik ke dalam feed pengguna karena adanya perubahan permintaan.

Sebagai upaya untuk mengatasi dugaan bias politik, Zuckerberg mengatakan tim moderasi konten Meta akan dipindahkan dari California ke Texas.

Zuckerberg juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan Trump untuk melawan sensor dan regulasi di negara lain, seperti pemblokiran aplikasi Meta di China dan kebijakan teknologi Eropa yang disebutnya mengekang inovasi.

Meta Donasi untuk Dana Pelantikan Trump

Meta termasuk dalam perusahaan teknologi yang menyumbang US$1 juta untuk dana pelantikan Trump. Jeff Bezos dari Amazon dan Tim Cook dari Apple, serta CEO OpenAI Sam Altman, juga telah memberikan donasi pribadi serupa.

Baca Juga: Trump Makan Malam dengan Mark Zuckerberg, Apa yang Dibicarakan?

Zuckerberg, Bezos, dan Sergey Brin dari Google juga termasuk di antara pemimpin teknologi yang melakukan kunjungan pribadi ke Trump di Mar-a-Lago.

Dampak Perubahan Kebijakan Terhadap Informasi dan Demokrasi

Perubahan yang diumumkan oleh Zuckerberg ini memunculkan kekhawatiran tentang peningkatan penyebaran informasi yang salah dan kebencian, yang dapat memiliki dampak serius pada kualitas demokrasi AS.

Dengan mengurangi moderasi konten dan memungkinkan lebih banyak informasi yang salah untuk tersebar, hal ini bisa memperburuk masalah misinformasi yang sudah ada.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa setelah Elon Musk mengambil alih Twitter (sekarang X), tingkat ujaran kebencian meningkat signifikan, dengan penggunaan ujaran kebencian terhadap transgender melonjak 260%.

Langkah yang diambil oleh Zuckerberg untuk mengikuti model yang sama berpotensi menghadirkan hasil yang serupa di Meta, yang dapat mengarah pada peningkatan penyebaran konten yang menyesatkan dan berbahaya.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Bocorkan Investasi yang Cocok Dilakukan oleh Investor Baru

Risiko terhadap Kepercayaan Pengguna

Claire Wardle, seorang profesor komunikasi di Cornell University, memperingatkan bahwa dengan semakin banyaknya konten yang tidak terverifikasi dan potensi penyebaran informasi yang salah, kepercayaan pengguna terhadap platform bisa terancam.

Misinformasi yang tak terkendali bisa melemahkan kemampuan publik untuk mengakses informasi yang benar dan mengawasi tindakan pemimpin politik mereka dengan tepat.

Selanjutnya: Ada Bibit Siklon Tropis di Selatan Lampung, Cuaca Hujan Lebat di Provinsi Ini

Menarik Dibaca: Ada Bibit Siklon Tropis di Selatan Lampung, Cuaca Hujan Lebat di Provinsi Ini



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×