kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pesanan mesin yang turun tajam menghambat pemulihan ekonomi Jepang


Rabu, 14 April 2021 / 14:35 WIB
Pesanan mesin yang turun tajam menghambat pemulihan ekonomi Jepang
ILUSTRASI. ilustrasi manufaktur Jepang. REUTERS/Toru Hanai/File Photo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Data pemerintah Jepang menunjukkan pesanan mesin inti Jepang secara tak terduga mengalami penurunan paling tajam dalam setahun pada Februari lalu. Penurunan tersebut dinilai dapat menghambat pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Sebelumnya, ada harapan bahwa pemulihan ekonomi dapat terjadi dengan mengandalkan peningkatan belanja modal dari sektor swasta. Hal itu terkait dengan investasi di pabrik dan peralatan serta kenaikan upah yang bisa membantu menarik ekonomi keluar dari deflasi dan stagnasi.

Mengutip Reuters, data kantor kabinet Jepang menunjukkan pesanan mesin inti turun hingga 8,5% secara bulanan (mom) pada Februari 2021. Penurunan ini merupakan penurunan tercepat sejak April 2020.

“Penurunan tajam dalam pesanan mesin pada Februari menimbulkan risiko penurunan pada pandangan kami bahwa investasi bisnis terus meningkat pada kuartal terakhir," kata ekonom Jepang di Capital Economics Tom Learmouth dikutip Reuters, Rabu (14/4).

Baca Juga: Ekspor Jepang turun bulan Februari, terseret permintaan AS dan China yang melambat

Berdasarkan sektor, pesanan pabrikan turun 5,5% pada Februari dari bulan sebelumnya, terseret oleh komputer, motor dan mesin tenaga nuklir. Sedangkan pesanan dari non-produsen juga turun 10,9%, dipimpin oleh meteran listrik, gerbong kereta api, dan peralatan pertanian.

Banyak ekonom memperkirakan kontraksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama karena pembatasan Covid menghambat aktivitas sektor jasa, seperti hotel dan restoran, sehingga perusahaan tidak dapat meningkatkan investasi.

“Menggarisbawahi permintaan luar negeri yang solid, pesanan eksternal, yang tidak dihitung sebagai pesanan mesin inti, melonjak 76,2% mom di Februari, dibantu oleh item tiket besar yang memberikan dorongan satu kali,” kata seorang pejabat Kantor Kabinet.

Pejabat tersebut juga menambahkan bahwa nilai pesanan eksternal mencapai rekor 1,8 triliun yen atau setara US$ 16,53 miliar. Angka tersebut berada di bawah data pembanding yang tersedia sejak April 2005.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pesanan inti, yang tidak termasuk untuk kapal dan utilitas listrik, turun 7,1% pada Februari. Padahal sebelumnya ekonom memprediksi kenaikan 2,3%.

Selanjutnya: Melawat ke Jepang, Menperin bawa oleh-oleh komitmen investasi industri manufaktur




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×