kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.829   1,00   0,01%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Satelit ruang angkasa Rusia mengikuti dan menganggu satelit mata-mata AS


Selasa, 11 Februari 2020 / 18:04 WIB
Satelit ruang angkasa Rusia mengikuti dan menganggu satelit mata-mata AS
ILUSTRASI. Roket Angkatan Udara AS Titan 4B lepas landas dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, 8 Mei, membawa satelit pendeteksi rudal senilai $ 250 juta. Roket 19 lantai senilai $ 432 juta diluncurkan setelah beberapa penundaan dalam hitungan mundur.


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

Jenderal Raymond, yang baru-baru ini ditunjuk sebagai kepala Pasukan Luar Angkasa AS, membandingkan kegiatan baru-baru ini dengan tes satelit Rusia pada 2017.

Satelit-satelit itu "menunjukkan karakteristik senjata," kata Raymond. 

Baca Juga: Intelijen AS: Sistem rudal Iran tak sengaja menembak jatuh pesawat komersial Ukraina

Raymond secara khusus memperingatkan Rusia karena mengembangkan teknologi yang dapat membahayakan sistem AS di ruang angkasa, dengan mengatakan manuver baru-baru ini dapat menciptakan situasi berbahaya di luar angkasa.

"Amerika Serikat menganggap kegiatan-kegiatan baru-baru ini mengkhawatirkan dan tidak mencerminkan perilaku negara antariksa yang bertanggung jawab," kata Raymond.



TERBARU

[X]
×