kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Satelit ruang angkasa Rusia mengikuti dan menganggu satelit mata-mata AS


Selasa, 11 Februari 2020 / 18:04 WIB
Satelit ruang angkasa Rusia mengikuti dan menganggu satelit mata-mata AS
ILUSTRASI. Roket Angkatan Udara AS Titan 4B lepas landas dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, 8 Mei, membawa satelit pendeteksi rudal senilai $ 250 juta. Roket 19 lantai senilai $ 432 juta diluncurkan setelah beberapa penundaan dalam hitungan mundur.


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

Jenderal Raymond, yang baru-baru ini ditunjuk sebagai kepala Pasukan Luar Angkasa AS, membandingkan kegiatan baru-baru ini dengan tes satelit Rusia pada 2017.

Satelit-satelit itu "menunjukkan karakteristik senjata," kata Raymond. 

Baca Juga: Intelijen AS: Sistem rudal Iran tak sengaja menembak jatuh pesawat komersial Ukraina

Raymond secara khusus memperingatkan Rusia karena mengembangkan teknologi yang dapat membahayakan sistem AS di ruang angkasa, dengan mengatakan manuver baru-baru ini dapat menciptakan situasi berbahaya di luar angkasa.

"Amerika Serikat menganggap kegiatan-kegiatan baru-baru ini mengkhawatirkan dan tidak mencerminkan perilaku negara antariksa yang bertanggung jawab," kata Raymond.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×