Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Sehari sebelumnya, Biden memerintahkan penembakan lain terhadap benda terbang tak dikenal di dekat Deadhorse, Alaska.
Pada hari Sabtu, militer AS tetap membisu tentang apa, jika ada, yang telah dipelajarinya saat upaya pemulihan sedang dilakukan di lautan es Alaska.
Pada hari Jumat, Pentagon hanya menawarkan beberapa detail, seperti objek seukuran mobil kecil, terbang sekitar 40.000 kaki (12.200 m), tidak dapat bermanuver, dan tampaknya tidak berawak.
Pejabat AS telah mencoba mempelajari tentang objek tersebut sejak pertama kali terlihat pada hari Kamis. "Saat ini kami tidak memiliki perincian lebih lanjut tentang objek tersebut, termasuk kemampuan, tujuan, atau asalnya," kata Komando Utara pada hari Sabtu.
Baca Juga: Bantuan Tim Penyelamat Luar Negeri Mulai Mengalir ke Korban Gempa Turki-Suriah
Disebutkan kondisi cuaca Arktik yang sulit, termasuk angin dingin, salju, dan siang hari yang terbatas yang dapat menghambat pencarian dan pemulihan. "Personil akan menyesuaikan operasi pemulihan untuk menjaga keamanan," tambahnya.
Pada 4 Februari, sebuah jet tempur F-22 AS menjatuhkan apa yang disebut pemerintah AS sebagai balon pengintai China di lepas pantai Carolina Selatan setelah perjalanan selama seminggu melintasi Amerika Serikat dan sebagian Kanada.
Beberapa anggota parlemen AS mengkritik Biden karena tidak menembak balon China lebih awal. Militer AS telah merekomendasikan menunggu sampai di atas lautan, karena takut cedera akibat puing-puing yang berjatuhan.
Personel AS telah menjelajahi lautan untuk memulihkan puing-puing dan bagian bawah gadget elektronik sejak penembakan balon pengintai ketinggian tinggi China setinggi 200 kaki (60 meter).