kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Pesawat tempur China masuki Selat Taiwan sebanyak 25 hari selama Oktober


Senin, 02 November 2020 / 09:11 WIB
Pesawat tempur China masuki Selat Taiwan sebanyak 25 hari selama Oktober
ILUSTRASI. Pesawat tempur Y-8 anti-kapal selam adalah salah satu armada yang sering diterjunkan ke Selat Taiwan.


Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) tercatat makin aktif memasuki kawasan Taiwan selama bulan Oktober lalu. Selama 31 hari bulan Oktober, pesawat tempur China tercatat mengunjungi Selat Taiwan dalam 25 hari.

Surat kabar Taiwan, Liberty Times melaporkan pada hari Minggu (1/11) bahwa PLA telah melakukan kunjungan mendadak di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dalam 25 hari di bulan Oktober.

Kunjungan tersebut memaksa Angakatan Udara Taiwan menggunakan sistem radio untuk mengusir pesawat tempur China sebanyak lebih dari 84 kali dalam satu bulan.

Sebanyak 25 hari kunjungan dan 84 kali peringatan dalam satu bulan merupakan rekor tertinggi yang pernah tercatat di Taiwan selama tahun 2020. Hal ini juga menunjukkan bahwa pesawat tempur China telah menghabiskan 80% waktu di bulan Oktober untuk mengunjungi Selat Taiwan.

Baca Juga: Pentagon mendapat persetujuan atas potensi penjualan senjata ke Taiwan

Bahkan pada Minggu pagi, Liberty Times juga melaporkan bahwa pesawat tempur China kembali mendekati Taiwan. Kemungkinan jumlah kunjungan pada bulan November ini tidak akan kalah besar.

Pakar militer China, Wei Dongxu, menganggap bahwa tingginya jumlah kunjungan tersebut menunjukkan bahwa militer China telah melakukan patroli di Selat Taiwan secara rutin dan normal.

Kepada Global Times, Wei juga menjelaskan bahwa militer China telah melakukan pemantauan penuh atas setiap anomali di pulau itu dari pasukan asing yang bisa terjadi kapanpun.

Laporan dari otoritas pertahanan Taiwan juga menunjukkan keberagaman pesawat China yang terbang menuju wilayah Taiwan. Di antaranya adalah pesawat perang ani-kapal selam Y-8, pesawat pengintai Y-8 dan pesawat perang elektronik Y-8 dan Y-9.

Baca Juga: Kerjasama militer baru AS dan India permudah akses ke data satelit penting

Pesawat tempur China yang didasarkan pada platform peswat Y-8 dapat memantau pergerakan kapal di permukaan dan bawah air, mengumpulkan sinyal elektronik, dan menganggu perangkat elektronik lawan.

Menariknya, peningkatan kunjungan militer China ke sekitar wilayah Taiwan ini terjadi di tengah proses penjualan senjata dari AS ke Taiwan. Hubungan baik kedua negara tersebut jelas membuat China kepanasan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Kolonel Senior Tan Kefei, pada 22 Oktober mengatakan bahwa kesepakatan tersebut telah melanggar prinsip one-China dan tiga pernyataan dalam China-US Joint Communiques.

China juga menilai AS telah mencampuri urusan dalam negeri China dan merusak kedaulatan serta kepentingan keamanan China.

Wei Dongxu memprediksi bahwa China bisa saja menunjukkan lebih banyak kemampuannya jika Taiwan atau negara asing seperti AS melakukan provokasi militer lebih lanjut.

Selanjutnya: Tangkal serangan China, Amerika siap kerahkan rudal di kawasan Indo-Pasifik




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×