Sumber: Harian KONTAN, 30 September 2011 | Editor: Catur Ari
Setelah menguasai saham perusahaan asuransi milik negara, Ceska Pojistovna, Kellner mengembangkan usaha di sektor lain. Dia membeli saham Energeticky A Prumyslovy Holding (EPH) yang membawahi 20 perusahaan. Keputusan Kellner, yang bernama asli Petra Kellnera ini jitu. Pembelian EPH berhasil mendongkrak kekayaannya hingga US$ 9,2 miliar. Namun media lokal mengatakan Forbes terlalu membesar-besarkan kekayaan Kellner, tanpa menghitung utangnya.
Akuisisi Prvni Privatizacni Fond (PPF) Group terhadap perusahaan asuransi milik negara Ceska Pojistovna menjadi salah satu sukses besar Petr Kellner. Banyak pihak memuji langkah Kellner tersebut. Namun, akuisisi itu hanya bagian kecil dari kesuksesannya di dunia bisnis.
Kellner berhasil membawa PPF menjadi perusahaan raksasa. Tak hanya di sektor keuangan, dia juga menancapkan taring bisnisnya di sektor tambang, energi, retailer elektronik, real estate, pertanian, media, hingga seni dan budaya. Namun, bagi PPF, sektor perbankan dan asuransi masih menjadi sumber pendapatan utama.
Hal itu tampak jelas dari portofolio perusahaan yang berdiri 1991 tersebut. Selain Home Credit Group, PPF juga memiliki PPF Bank, Air Bank, Nomos Bank, Piraeus Bank, serta dua perusahaan asuransi, Generali PPF Holding dan Assicurazioni Generali.
Assicurazioni Generali adalah perusahaan asuransi unggulan Italia. Perusahaan ini berhasil dimiliki oleh PPF Group pada 2007 dengan pembelian saham di awal sebesar 2,02%. Setelah pembelian itu, PPF dan Generali menandatangani kesepakatan kerja sama joint venture untuk pembuatan perusahaan patungan bernama Generali PPF Holding.
Generali PPF Holding adalah perusahaan patungan yang dikembangkan bukan hanya di Republik Ceko, tetapi negara lain seperti Slovakia, Polandia, Hungaria, Rumania, Bulgaria, Ukraina, Rusia, Serbia, Slovenia, Kroasia, Belarusia, dan Kazakhstan. Dalam perusahaan itu, Kellner ditunjuk sebagai dewan direksi. PPF memiliki saham mencapai 49%, sedangkan Generali mengucurkan dana € 1,1 miliar.
Pengamat keuangan menilai usaha patungan ini bakal memberikan keuntungan besar bagi PPF Group. Pamor Assicurazioni Generali sebagai salah satu dari tiga perusahaan asuransi papan atas Eropa menjadi jaminannya. Ini dibuktikan dengan kinerja saham yang cukup cemerlang di Bursa Milan. Kinerja yang bagus membuat hampir seluruh lembaga rating terkemuka dunia memberikan penilaian positif terhadap perusahaan ini pada 2010.
Di sektor energi, PPF pada 2009 membeli saham Energeticky A Prumyslovy Holding (EPH). EPH adalah perusahaan energi milik Pemerintah Ceko yang membawahi 20 perusahaan lain. Perusahaan ini penyediaan sumber energi panas bumi. EPH juga berperan dalam industri instalasi listrik di seluruh penjuru Ceko.
Keputusan Kellner, yang bernama asli Petra Kellnera ini sangat jitu. Pembelian EPH berhasil mendongkrak kekayaannya hingga US$ 9,2 miliar menjadikannya masuk daftar 100 orang terkaya dunia menurut versi Majalah Forbes 2011.
Namun, banyak pihak menuding Forbes terlalu membesar-besarkan nilai kekayaan Kellner.
Beberapa media lokal, seperti Tyden menyebutkan kekayaan Kellner tidak lebih dari US$ 4 miliar. Bahkan, jurnalis senior Miroslav Motejlek menyatakan bahwa kekayaan ayah empat anak ini hanya sekitar US$ 3 miliar.
Polemik seputar berapa besar kekayaan Kellner, menurut media lokal, disebabkan karena banyak hal yang luput dari pengamatan Forbes. Menurut media setempat, tahun 2011 ini, sektor investasi di Republik Ceko benar-benar sedang mengalami guncangan hebat. Oleh karena itu, bisa dipastikan Kellner yang memiliki kekayaan dari industri keuangan akan terkena dampak. Apalagi tahun ini, operasional usaha Generali PPF Holding telah dihentikan dengan menanggung utang sekitar US$ 2 miliar. Semua media di Ceko sepakat mengkritik Forbes yang disinyalir mengabaikan seluruh utang yang dimiliki Kellner.
(Bersambung)