Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pfizer dan BioNTech mengungkapkan pada Selasa (25/1), mereka memulai uji klinis untuk menguji versi baru vaksin Covid-19 yang dirancang khusus untuk varian Omicron.
Kedua perusahaan itu berencana untuk menguji respons imun yang dihasilkan oleh vaksin berbasis Omicron, baik sebagai rejimen tiga suntikan pada orang yang belum divaksinasi maupun dosis booster.
Mereka juga menguji dosis keempat vaksin berbasis Omicron pada orang yang sudah menerima suntikan ketiga vaksin Pfizer-BioNTech tiga hingga enam bulan sebelumnya.
Pfizer dan BioNTech berencana untuk mempelajari keamanan dan tolerabilitas vaksin di lebih dari 1.400 orang yang akan terdaftar dalam uji klinis.
Meski bergantung pada jumlah data uji klinis yang diperlukan oleh regulator, BioNTech menyatakan, mereka memasang target peluncuran vaksin berbasis Omicron pada akhir Maret nanti.
Baca Juga: Studi Terbaru: Omicron Bisa Bertahan Lebih Lama di Permukaan Dibanding Delta
Baca Juga: Segera Lakukan Tes Covid-19, Jika Rasakan 2 Gejala Varian Omicron Ini
"Sementara penelitian saat ini dan data dunia nyata menunjukkan, booster terus memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan rawat inap akibat Omicron, kami menyadari perlunya bersiap jika perlindungan ini berkurang seiring waktu dan berpotensi membantu mengatasi Omicron dan varian baru di masa depan," kata Kathrin Jansen, Head of Vaccine Research and Development Pfizer, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Pfizer sebelumnya mengatakan, dua dosis vaksin mungkin tidak cukup untuk melindungi terhadap infeksi dari varian Omicron, dan perlindungan terhadap rawat inap juga kematian mungkin berkurang.
Tapi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan, dosis ketiga vaksin mRNA seperti vaksin Pfizer-BioNTech memberikan perlindungan 90% terhadap rawat inap karena Covid-19.
Beberapa negara sudah mulai menawarkan dosis booster tambahan. Tetapi, penelitian terbaru dari Israel menunjukkan, sementara dosis keempat vaksin mRNA meningkatkan antibodi, levelnya tidak cukup tinggi untuk mencegah infeksi varian Omicron.