Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Raja Malaysia Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah secara pribadi bakal mewawancarai semua anggota parlemen, tidak termasuk Mahathir Mohamad, untuk memastikan, siapa yang akan jadi perdana menteri (PM) berikutnya.
Dalam konferensi pers, Selasa (25/2), juru bicara Istana Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan, Raja akan mewawancarai 221 anggota parlemen masing-masing selama dua hingga tiga menit mulai hari ini pukul 14:30, setelah pengunduran diri Mahathir sebagai PM pada Senin (24/2).
Kepala Sekretaris Pemerintah Malaysia Mohd Zuki Ali akan mendamping Raja melakukan wawancara dengan anggota parlemen sebagai saksi. "(Anggota parlemen) telah diberitahu tentang wawancara ini kemarin oleh otoritas istana," kata Ahmad Fadil seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Baca Juga: Saat suasana politik tegang, Raja Malaysia traktir KFC untuk jurnalis
"Kami sudah menetapkan anggota parlemen untuk wawancara hari ini, tetapi saya tidak memiliki mandat untuk mengungkapkan siapa mereka," kata Ahmad Fadil, yang juga menjabat Pengawas Keuangan Keluarga dan Rumahtangga Kerajaan Malaysia.
Sebanyak 90 anggota parlemen dipanggil ke istana pada Selasa (25/2), sementara sisanya akan menjalani wawancara hari berikutnya. Anggota parlemen yang terlihat memasuki istana hari ini pukul 14:45 termasuk Maszlee Malik dari Simpang Renggam dan Jeffrey Kitingan dari Keningau.
Menurut Ahmad Fadi, Raja akan akan mengumumkan langkah selanjutnya setelah proses wawancara berakhir. "Apa yang saya nyatakan di sini adalah, Yang Mulia akan melakukan segalanya secara transparan, dan kami akan membagikan hasilnya dengan media untuk mencegah spekulasi," tegasnya.
Baca Juga: Anggota kabinet Mahathir resmi demisioner, pemerintahan sementara akan dibentuk
Ahmad Fadil menambahkan, ini pertama kalinya audiensi kerajaan digunakan untuk menentukan jabatan perdana menteri. Mengacu Pasal 43 ayat (2a) Konstitusi Federal, Raja harus menunjuk perdana menteri untuk memimpin kabinet, dan anggota parlemen ini, menurut penilaian Raja, mendapat kepercayaan dari mayoritas anggota parlemen.
Mahathir, Senin (24/2), mengajukan pengunduran diri sebagai PM Malaysia sekaligus Ketua Parti Pribumi Bersatu Malaysia, yang menarik diri dari koalisi Pakatan Harapan. Raja telah menerima pengunduran diri Mahathir tapi mengangkatnya sebagai PM sementara. Semua menteri telah dibebaskan dari tugasnya.